Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
UPAYA Indonesia untuk mewujudkan kemandirian vaksin di tengah derasnya arus vaksin impor mulai menunjukan progres yang menjanjikan. Dua tim dari ketujuh tim pengembangan vaksin Merah-Putih kini mulai memasuki tahap uji praklinis dan upgrade bibit vaksin.
"Saat ini semua masih berprogres, mengejar waktu agar bisa segera naik ke tahap uji praklinis. Dari 7 Tim saat ini, untuk sementara tim Unair dan diikuti Eijkman yang paling maju progresnya," ungkap Kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada Media Indonesia, Kamis (3/6).
Universita Airlangga (Unair) saat ini sudah sampai pada tahap menuju uji praklinis hewan. Sedangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman masuk ke upaya upgrade kandidat bibit vaksin agar lebih efektif.
Sementara, 5 tim lainnya yakni tim Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad), Intitut Teknologi Bandung (ITB) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) masih dalam pengembangan lanjutan bibit vaksin.
"Tim LIPI mengubah fokus ke produksi protein yang juga krusial untuk pengembangan vaksin. (Vaksin) masih dijalankan, tetapi prioritas saat ini ke protein dulu karena belum ada, padahal itu sangat diperlukan saat produksi vaksin," jelasnya.
BRIN pun terus mendorong pengembangan vaksin dari ketujuh tim tersebut. Dengan merealokasikan anggaran Rp80 miliar untuk riset Covid-19 diharapkan dapat membantu tim riset yang banyak terkendala fasilitas dan teknologi.
Baca juga : Dukung Riset Vaksin Covid-19, BRIN Realokasi Anggaran Rp80 M
Di samping itu, BRIN juga tetap memberi target kepada ketujuh tim untuk melakukan riset hingga tuntas. Pengembangan vaksin lokal didorong sampai pada tahap 'terbukti secara ilmiah' dan mampu 'memenuhi standar regulasi terkait'
"Sehingga (vaksin) manapun yang akan jadi, itu benar-benar 'jadi' dan dapat diterima secara ilmiah, memenuhi regulasi untuk diproduksi, serta dapat diproduksi secara massal untuk kebutuhan masyarakat," kata Handoko.
Sementara itu, Kepala Lembaga Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa pihaknya berharap dapat melakukan uji klinik di kuartal 4 tahun ini. Sehingga produksi massal ditargetkan bisa berjalan pada pertengan tahun 2022.
"Setelah melewati sejumlah tahap termasuk mendapat EUA, maka produksi masal pun bisa dilakukan," kata dia.
Hingga kini, pengembangan vaksin berbasis protein recombinan itu memasuki tahap akhir pengembangan (research and development/ R&D). Bibit vaksin kemudian akan dialihka ke industri yakni PT Biofarma.
Amin menerangkan tahapan-tahapan pengembangan sejauh ini berjalan dengan baik. Rangkaian uji coba di laboratorium pun menunjukan hasil positif untuk bisa diteruskan ke industri.
Di samping itu, vaksin dengan platform protein recombinan diklaimnya sebagai yang paling aman. Dari segi biaya pun, pkatform itu lebih ekonomis karena bahannya yang mudah diperoleh lantaran sudah dikenal banyak negara berkembang dalam mengembangkan vaksin.
"Dia aman, bisa dianggap yang paling aman dari semua platform, termasuk efek samping yang dikhwatirkan itu paling kecil, bahkan tidak ada. Efikasinya juga tinggi," pungkasnya. (OL-2)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi guna mencari solusi terbaik dalam penanganan krisis.
Wiku berharap vaksin Pfizer yang sudah disebar ke berbagai daerah digunakan dengan baik. Supaya masyarakat semakin terlindungi dari penularan covid-19.
Vaksin Inavac merupakan vaksin covid-19 dengan platform inactivated virus yang dikembangkan oleh peneliti di Universitas Airlangga.
Vaksin Sars-CoV-2 (sel vero) inaktif hasil karya anak bangsa ini sudah menuntaskan uji klinis tahap 1, 2, dan 3.
Setelah mendapatkan izin EUA dari Badan POM pihaknya akan menyiapkan 10 juta vaksin sesuai kebutuhan dalam negeri.
Prosen uji praklinis vaksin merah putih BRIN memerlukan waktu enam bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved