Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kominfo Siap Bantu BMKG Investigasi Salah SMS Potensi Gempa M 8,5

Ferdian Ananda Majni
28/5/2021 13:35
Kominfo Siap Bantu BMKG Investigasi Salah SMS Potensi Gempa M 8,5
Foto ilustrasi(ANTARA/ Iggoy el Fitra )

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika  (Kominfo) siap membantu proses investigasi 'salah SMS' dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut  ada potensi gempabumi berkekuatan M8,5 dan berpotensi tsunami yang tersebar melalui saluran komunikasi SMS BMKG-Kominfo pada Kamis (27/5) sekitar pukul 10.36 WIB, .

Juru bicara Kominfo Dedy Permadi menyebut teknis SMS blast BMKG berkoordinasi langsung dengan operator seluler. Dimana Kominfo hanya memberikan izin antara BMKG dan operator seluler terkait.

"Kominfo itu memberikan izin SMS blast, memfasilitasi antara pihak yang akan melakukan SMS blast dan operator seluler. Sedangkan teknisnya, seperti saya sampaikan tadi, pihak yang memberikan SMS blast itu langsung berkoordinasi dengan operator seluler untuk menyebarkan konten mereka," kata Dedy di Jakarta..

Menurutnya sejuah ini Kominfo telah berkoordinasi dengan BMKG. Bahkan jika diperlukan akan terlibat dalam investigasi yang dilakukan BMKG. "Jika dalam perjalanannya ada gangguan, atau kesalahan, tentu kalau Kominfo diperlukan untuk proses investigasi, kami akan dukung. Tadi dari kasus ini muncul, tim kami dari Direktorat Pita Lebar juga berkoordinasi dengan BMKG," sebutnya.

Untuk mengetahui penyebab terjadi salah SMS, secara teknis sepenuhnya berada di BMKG. Selain itu BMKG juga berhak mengungkap penyebab salah SMS yang mengemparkan terkait potensi gempa ke publik tersebut.

"Tapi secara teknis itu ada di mereka (BMKG), bukan di Kominfo. Jadi, kalau mau tahu apa masalahnya, kesalahan servernya, atau apanya, saya nggak tahu ya, harus dicek. Itu nanti yang berhak menyampaikan kepada publik adalah BMKG, bukan Kominfo," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Seismologi Teknik Bambang Setyo Prayitno menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar, karena telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS. "BMKG dan Kominfo telah merespons secara cepat dengan melakukan klarifikasi terhadap sistem pengirim informasi yang salah tersebut, melalui saluran/kanal komunikasi yang sama, SMS BMKG-Kominfo," kata Bambang dalam keterangannya Kamis (27//5)

Dia menambahkan saat ini BMKG bersama Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami. "Masyarakat diimbau agar tetap tenang, karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan M8,5 di wilayah Indonesia, sehingga secara institusi BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami," pungkasnya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya