Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Simpanse Kembangkan Model Jabat Tangan yang Unik

Henry Hokianto
26/5/2021 15:00
Simpanse Kembangkan Model Jabat Tangan yang Unik
Ilustrasi simpanse.(Antara/ Str-Ujang Zaelani.)

SIMPANSE menngembangkan jabat tangan unik ala mereka yang terbentuk berdasarkan kelompok sosial mereka. Berdasarkan hasil studi observasi 12 tahun yang diterbitkan pada Rabu (26/5) yang menyoroti struktur sosial kompleks hewan.

Simpanse sering dikatakan sebagai hewan yang paling mendekati manusia di luar dari spesies manusia, mengingat kecenderungan mereka dalam melakukan tugas-tugas rumit, seperti penggunaan alat perkakas, yang telah dianggap sebagai satu-satunya pelestarian umat manusia. Edwin van Leeuwen, seorang pakar yang mengamati perilaku hewan di Universitas Antwerp dan City’s Royal Zoological Society, mempelajari banyak simpanse yang ditampung di Chimfunshi Wildlife Orphanage Trust Zambia selama 12 tahun.

Walaupun populasi simpanse terus berganti akibat kelahiran populasi baru dan kematian populasi lama, akan tetapi Van Leeuwen masih dapat mengamati dan membedakan gerakan tangan spesifik antara simpanse dari dua kelompok berbeda. Gerakan tersebut dikenal dengan sebutan grooming handclasp yakni masing-masing simpanse secara bersamaan mengulurkan satu lengan di atas kepala dan yang lain menggenggam pergelangan tangan atau tangan lain atau keduanya saling menggenggam tangan berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Biology Letters.

Berdasarkan pengamatannya bertahun-tahun, Van Leeuwen menemukan bahwa cara simpanse menggenggam telapak tangan ke telapak tangan dalam satu kelompok atau masyarakat simpanse berbeda satu sama lain. Ia juga mengungkapkan bahwa simpanse betina lebih besar kemungkinannya untuk berjabat tangan dibandingkan dengan simpanse jantan.

Simpanse jantan lebih suka menggenggam pergelangan tangan karena keinginan para simpanse jantan untuk menegaskan dominasi mereka. "Fakta bahwa mereka mengembangkan cara mereka sendiri dalam berjabat tangan yang berbeda tiap kelompoknya menunjukkan bahwa mereka mempelajari gaya berjabat tangan tersebut dari suatu kelompok tertentu," ungkap Van Leeuwen kepada AFP.

Van Leeuwen berkata bahwa studi yang dia lakukan menandakan bahwa simpanse memiliki kemampuan untuk melestarikan tradisi. Ia juga berkata bahwa perilaku tersebut tidak bisa dijelaskan secara genetik maupun faktor lingkungan.

 

Itu karena komposisi dari dua kelompok simpanse yang terpisah pada dasarnya identik, tetapi mereka masing-masing mengembangkan teknik berjabat tangan yang berbeda. Dia berkata bahwa gerakan spesifik dan umur panjang mereka dalam setiap kelompok bisa jadi merupakan hasil dari sifat bersama dari pembelajaran sosial. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya