Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PANDEMI covid-19 menjadi momentum reflektif bagi banyak orang, salah satunya Clarisa Irene Setiawan. Bersama teman-teman SMA-nya, ia melahirkan gerakan kecil untuk membantu orang-orang yang kesusahan saat pandemi lewat wadah Donasi Anak Rumahan.
Dengan cara sederhana, mereka berupaya untuk menyalurkan bantuan bahan pokok kepada mereka yang membutuhkan di sekitar rumah mereka. Mulanya mereka mengumpulkan donasi dari kantong pribadi, tetapi kemudian menerima dari pihak luar, terutama dari teman-teman mereka yang lain dan para donatur asing. Dana inilah yang kemudian dialokasikan membeli bahan-bahan pokok yang selanjutnya didistribusikan untuk warga yang membutuhkan.
“Kami tidak ada ekspektasi akan ada berapa donasi yang terkumpul, jadi jalan saja. Berapa pun yang terkumpul, itu yang akan kami salurkan dalam bentuk sembako. Ternyata itu di luar ekspektasi, banyak teman yang memercayakan kami karena merasa mereka lebih nyaman berdonasi ke orang yang sudah dikenal ketimbang yang asing bagi mereka,” ujar Irene kepada Media Indonesia melalui konferensi video, Jumat (7/5).
“Gerakan kami semacam membuka ruang lain, menambah perpanjangan tangan kebaikan untuk menolong sesama,” imbuh perempuan yang kini berkuliah di Jurusan Antropologi Universitas Indonesia ini.
Tahun ini, Donasi Anak Rumahan yang digagas Irene dan teman-temannya berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp10,4 juta. Dana itu dialokasikan menjadi 65 paket parsel yang berisi di antaranya beras, minyak, beberapa kudapan Lebaran, dan uang Lebaran. Total tiap paket berkisar Rp150 ribuan.
Sesuai nama gerakannya, Donasi Anak Rumahan, bantuan tersebut didistribusikan di sekitar rumah masing-masing anggota gerakan yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.
Peran ojol
Dalam pendistribusiannya, mereka sangat dibantu oleh para pengemudi ojek online (ojol). Di tiap wilayah, para anggota gerakan ini memesan ojek daring untuk kemudian membagikan parsel Lebaran ke beberapa titik di sekitar rumah mereka. Para pengemudi ojol tersebiut juga dapat bantuan. Biasanya, tiap pengemudi akan membawa empat hingga lima paket untuk diantar ke warga.
“Tahun ini cukup berbeda. Kami mencoba merapikan prosedur dalam logistiknya. Ini juga supaya driver ojol (ojek online) tidak kesusahan saat mendistribusikannya. Jadi, kami menentukan isi paket yang tidak terlalu berat, secara ukuran paketnya juga tidak begitu besar, “ papar Vincent Tatan, rekan Irene yang juga ikut menggagas gerakan ini.
Pada tahun lalu, Irene dkk berhasil mengumpulkan Rp18,2 juta dan membagikan sekitar 236 paket sembako. Salah satu alasan mereka memanfaatkan peran ojek daring ialah untuk meminimalisasi pergerakan di luar rumah, bisa memanfaatkan jasa mereka, serta menerapkan prosedur yang sederhana.
Irene bercerita pernah suatu kali ketika salah satu anggota mereka turun ke jalan mendistribusikan sembako menggunakan mobil, situasi menjadi kurang kondusif. Mengundang kerumunan dan pendistribusian menjadi tidak maksimal. Dengan peran ojek daring, bantuan yang didistribusikan menjadi tepat sasaran.
Irene dan teman-temannya biasanya meminta pengemudi ojek daring tersebut memfoto sebagai bukti mereka telah memberikan paket bantuan itu kepada orang lain yang mereka temui. “Dari cara ini, kami belajar satu hal, kebaikan itu menular. Ditambah, orang juga senang jika dilibatkan.”
Meski sederhana, Irene dan Vincent serta teman-teman lainnya di Donasi Anak Rumahan berharap gerakan mereka bisa berlanjut meski mereka tidak terlalu yakin apakah ke depan mereka masih tetap memiliki sumber daya untuk meneruskan inisiasi ini.
“Kami berharap bukan titik, tetapi koma. Ada kelanjutannya. Lebaran tahun ini menandai setahun gerakan kecil kami,” kata Irene. (M-4)
______________________________________________________________________
• BIODATA •
Clarisa Irene Setiawan
Pendidikan
S-1 Antropologi Universitas Indonesia
Pekerjaan
Anggota Donasi Anak Rumahan
• BIODATA •
Vincent Tatan
Tempat, tanggal lahir Jakarta, 13 Maret 1994
Pendidikan
Master of Science Georgia Institute of Technology Atlanta AS
Pekerjaan
Senior Data Analyst Google
Anggota Donasi Anak Rumahan
Dengan cara masing-masing, mereka berupaya memberi andil untuk memulihkan bumi yang tengah sakit ini.
Yang ingin dituju Mendekor pun tidak muluk-muluk. Mereka ingin para perajin punya penaikan pendapatan dan bisa merekrut para pekerja lebih banyak.
Sempat salah strategi bisnis, UMKM ini menemukan momentum pertumbuhan dari produk-produk dekorasi.
Lahir sejak Maret 2020 saat pandemi mulai menghantam Indonesia, Dibalik Pandemik hingga kini telah menyalurkan total sekitar Rp100 juta kepada 70-an penerima bantuan.
Gerakan yang diinisiasi perempuan muda ini bertujuan membantu para pekerja di sektor perhotelan dan wisata
Namun, kisah di balik VW dan kesibukan Rahmad yang mesti berjibaku saat menggunakan gelas ukur dan mesin pres kopi dengan hanya sebelah tangan yang bisa digunakan juga tak kalah istimewa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved