Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Fenomena alam yang berujung pada bencana memberikan pembelajaran kepada masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu. Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong agar Indonesia membangun literasi kebencanaan.
Direktur Sistem Penanggulangan Bencana (BNPB) Udrekh menyatakan, pembangunan literasi kebencanaan membutuhkan sinergi dan kerja sama pentaheliks, yaitu pelibatan pemerintah, pakar atau akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan inisiasi kerja sama antarinstitusi pemerintah Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam pengembangan literasi sejarah kebencanaan sebagai bagian dari edukasi masyarakat.
Baca juga: Guru Besar Unpad Terima Gelar Ksatria Akademisi dari Prancis
Melihat informasi sejarah bencana di suatu wilayah, BNPB mengharapkan masyarakat dapat mempelajari potensi maupun karakteristik bahaya di wilayah. Kemudian, pengetahuan yang berbasis informasi sejarah ini dapat menjadi sumber informasi bagi anggota keluarga. BNPB juga mengharapkan dukungan berbagai pihak (pentaheliks) dalam membangun resiliensi masyarakat.
Ia menyatakan , sebenarnya Indonesia memiliki banyak aset kebencanaan yang tersebar di beberapa daerah.
“Namun pengelolaan dan pengumpulan aset-aset ini yang belum difasilitasi agar masyarakat dapat mengakses dengan mudah pembelajaran dari kebencanaan ini,” tambah Udrekh dalam keterangan resmi, Rabu (5/5).
Ia menambahkan bahwa pembelajaran dari negara-negara lain, seperti Jepang dan Belanda, justru memiliki arsip kebencanaan yang lebih lengkap daripada di Indonesia.
“Maka dari itu, perlu dijalin kerja sama yang lebih kuat dengan Perpusnas dan ANRI untuk mengelola arsip-arsip kebencanaan yang tersebar di seluruh Indonesia agar masyarakat bisa mengakses pembelajaran-pembelajaran yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja sama dan Hubungan Masyarakat Perpusnas Sri Marganingsih menyambut baik gagasan literasi kebencanaan dari BNPB. Di sisi lain, ia menyampaikan beberapa tugas dari Perpusnas, yaitu membina perpustakaan yang ada di masing-masing kementerian lembaga, sedangkan untuk program unggulan yang sedang dijalankan oleh Perpusnas adalah membuat Pocadi (Pojok Baca Digital).
Pocadi ini merupakan bantuan di provinsi dan kabupaten serta kota dimana masyarakat bisa mengakses bacaan digital. Bacaan yang tersedia di Perpusnas ini dapat diakses melalui komputer yang sudah disediakan.
Baca juga: Virus Korona Varian Baru Sebabkan Peningkatan Kasus di Dunia
“Melalui program Perpusnas, Pocadi, upaya literasi bencana ini juga dapat langsung menyentuh masyarakat,” harap Udrekh.
Marganingsih menyambut baik usulan kerja sama antara pihaknya dan BNPB. Ia merekomendasikan untuk dapat segera dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan penyusuan PKS (Perjanjian Kerja sama) antara kedua belah pihak. Di samping itu, kerja sama ini memungkinkan integrasi data antara sistem yang ada di Perpusnas dengan portal literasi sejarah kebencanaan BNPB.
Melalui kolaborasi, Udrekh menyampaikan bahwa literasi kebencanaan ini dapat mempercepat langkah penyebaran pengetahuan sehingga masyarakat semakin kuat dalam mendukung kebijakan dan strategi penanggulangan bencana. Pada akhirnya, literasi kebencanaan dapat menciptakan masyarakat yang rajin membaca, terbangun budaya literasinya serta tangguh menghadapi bencana. (H-3)
NCC 2025 menggandeng Gerakan Pemuda Ansor sebagai mitra strategis dalam memperluas literasi dan kesadaran keamanan siber hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Literasi keuangan bukan hanya penting di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat di daerah-daerah.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Hal ini diperkirakan karena saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari cuaca kemarau ke penghujan
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved