Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
INDONESIA lebih dulu menjelajah lautan lepas, sebelum kedatangan bangsa Eropa. Hal itu terungkap dari hasil studi The Lambur Shipwreck: Archaeological excavation in Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Studi ini dilakukan oleh Ali Akbar, Dosen Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI). Pada webinar, pekan lalu, ia mempresentasikan penelitiannya itu pada kegiatan weminar bertajuk Watercraft of the Islamicate World, dengan peserta dari berbagai negara di dunia.
"Bangsa Eropa dikenal sebagai penjelajah dunia pada sekitar abad ke-14 Masehi. Namun, bangsa Indonesia juga mampu berlayar ke Persia pada sekitar abad ke-10 Masehi," kata Ali dikutip dari laman UI, Sabtu (1/5).
Ali menjelaskan, panjang perahu kuno yang ditemukan mencapai 24 meter dengan lebar 5,5 meter dan dibuat pada awal abad ke-16 Masehi. Sedangkan, Cornelis de Houtman pelaut Belanda yang pertama mendarat di Indonesia, membawa empat kapal berukuran panjang 24 meter yang mampu mengarungi samudra dari Eropa sampai ke Nusantara, datang pada akhir abad ke-16, tepatnya tahun 1596.
“Penemuan kapal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah mampu membuat kapal besar yang mampu menjelajah sangat jauh di lautan lepas, bahkan sebelum kedatangan bangsa Eropa,” ujar Ali.
Menurut Ali, perahu yang ditemukan di Jambi itu merupakan sisa peradaban Kerajaan Zabaj (Sabak) yang terletak di antara India dan Cina serta berada di garis ekuator. Kerajaan ini merupakan kerajaan maritim berbudaya Islam yang terkenal dengan kemampuan penjelajahan kapal-kapal mereka. Berdasarkan catatan kuno, perahu-Zabaj telah sanggup berlayar ke Persia yakni ke Pelabuhan Siraf di Iran.
Penyusunan papan-papan perahu kuno tersebut menggunakan teknik papan ikat dan kuping pengikat (sewn plank and lashed-lug technique). Teknik ini merupakan ciri khas teknik pembuatan kapal masyarakat Asia Tenggara atau Austronesia dan diterapkan mulai dari sekitar abad ke 1 Masehi.
"Perahu kuno dengan teknik ini antara lain ditemukan di Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Indonesia," ungkapnya.
Dijelaskan Ali, penelitian kapal kuno ini merupakan hasil kerja sama antara UI dengan Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Timur dengan tujuan peningkatan kualitas pariwisata di lokasi Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Jambi.
“Situs tersebut terletak di lokasi transmigrasi yang terbilang cukup sepi. Diharapkan berdasarkan penelitian ini, pengolahan pariwisata daerah tersebut dapat dilakukan dan situs ini dapat menjadi media pembelajaran bagi masyarakat umum,” ujar Ali.
Seminar “Watercraft of the Islamicate World” merupakan kegiatan yang digelar oleh The Centre for Islamic Archaeology of the Institute of Arab & Islamic Studies (IAIS) University of Exeter di Inggris. (H-2)
UI mendorong semua pihak yang mendapatkan tekanan atau ancaman pemerasan untuk melapor pada pihak kepolisian.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
Masyarakat Jabodetabek cenderung memilih transportasi umum saat mudik. Sementara masyarakat di luar Jabodetabek lebih memilih kendaraan pribadi.
Tercatat jumlah penumpang kapal melewati pelabuhan Trisakti Banjarmasin, selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 periode 21 Maret-11 April sebanyak 26.717 orang.
Fenomena ini juga berdampak pada peningkatan penumpang kapal laut. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam memprediksi lonjakan 15% dibanding tahun sebelumnya,
Data PELNI mencatat, pada periode H-15 hingga H-9 Lebaran 2024, jumlah penumpang mencapai 106.234 orang.
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebanyak 1.074 pemudik lebaran sudah datang dari Kumai, Kalteng.
Prakirawan BMKG Annisa Nindi Al’adi, mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Bangka Belitung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved