Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PANDEMI covid-19 yang melanda banyak negara di dunia akhirnya menyadarkan banyak orang akan pentingnya industri farmasi. Sebab dalam situasi seperti saat ini, masyrakat sangat membutuhkan obat-obatan.
Untuk itu, guna mengembangkan sayap, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia telah menjual sebagian kepemilikannya dalam PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) kepada LG International Corp (LGI). Transaksi jual beli ini dilakukan LG International Corp melalui anak perusahaannya yang berlokasi di Indonesia, PT Global Investment Institusi (GII) lewat pembelian crossing saham di pasar negosiasi dengan harga Rp1,200 per saham pada Rabu (28/4). Melalui transaksi ini, GII akan memiliki 5,5% kepemilikan dalam PYFA.
Baca juga: Daewoong Gandeng UI Luncurkan Program Edukasi R&D Farmasi
Direktur PT Pyridam Farma (PYFA), Yenfrino Gunadi mengaku senang dapat bermitra dengan salah satu konglomerat Korea Selatan itu. "Mereka memiliki dengan sejarah panjang inovasi. Itu sebabnya kami senang dengan pembelian saham itu untuk memperluas penawaran produk dan layanan kami. Karena tujuan kami adalah untuk memajukan industri kesehatan di Indonesia.”
Dapat menarik investasi asing dan bermitra dengan salah satu perusahaan konglomerat terbesar seperti LG International Corp (LGI) merupakan bukti nyata tidak hanya bagi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) sendiri tetapi juga bagi industri kesehatan Indonesia yang diharapkan tumbuh double digit dalam beberapa tahun mendatang.
PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) adalah perusahaan farmasi dengan bisnis utama berupa produksi dan distribusi obat-obatan modern dan tradisional serta distribusi alat kesehatan seperti alat laboratorium dan juga termasuk PCR test kits. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1976 dan sudah menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2001.
PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menargetkan penjualan bersih tumbuh dobel digit di sepanjang tahun ini. Perseroan menyatakan, industri farmasi dan alat kesehatan masih akan berkembang pesat, karena masyarakat Indonesia semakin sadar untuk menjaga kesehatan dan memperkuat imun tubuh.
Adapun salah satu produk farmasi yang kebutuhannya dirasa masih tinggi saat ini di antaranya multivitamin dan suplemen. Saat ini PYFA telah memiliki produk-produk vitamin dan suplemen. Meski terdampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, kinerja PT. Pyridam Farma Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih 137% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penjualan bersih PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) pada tahun 2020 juga mengalami kenaikan sebesar 12% dibandingkan dengan tahun 2019. Kenaikan penjualan ini terutama didorong oleh pertumbuhan produk vitamin dan suplemen ditambahkan kenaikan penjualan produk alat kesehatan. (RO/A-1)
Setiap tahun program BPTW melakukan penilaian terhadap berbagai organisasi lokal dan multinasional di Indonesia untuk memperkuat budaya tempat kerja.
Obat generik memiliki kualitas produk yang setara obat paten. Produksinya mengikuti standar internasional, Good Manufacturing Practises (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Samco untuk mempertahankan eksistensi selama 51 Tahun, terutama melalui pengembangan dan inovasi produknya
Pendapatan Indofarma sebesar Rp524 miliar pada 2023 tercatat turun sebesar 54,2% pendapatan 2022 yang mana pada waktu itu berada di angka Rp1,1 triliun.
Dalam kurun beberapa bulan ke depan, AirAsia MOVE akan menawarkan opsi “Cancel for Any Reason”, atau Pembatalan dengan Alasan.
Saat ini vaksin telah disetujui di lebih dari 30 negara, termasuk Uni Eropa, Inggris, Brasil, Argentina, Indonesia, Thailand dan Malaysia untuk pencegahan DBD oleh semua serotipe.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved