Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

ABK Wafat di Atas Kapal, PT ABP Siap Pulangkan ke Tanah Air

Mediaindonesia.com
28/4/2021 19:01
ABK Wafat di Atas Kapal, PT ABP Siap Pulangkan ke Tanah Air
Rapat pemulangan jenazah ABK WNI yang diberangkatkan oleh PT.Anugerah Bahari Pasific, Selasa (78/4)(dok. BP2M)

SEORANG Anak Buah Kapal (ABK)  WNI yang diberangkatkan oleh PT.Anugerah Bahari Pasifik (ABP) dari Pemalang, Jawa Tengah meninggal di kapal Taiwan lantaran sakit. Jenazahnya hingga kini belum bisa dipulangkan karena menunggu pendemi Covid-19 reda dari negara dimana jenazah akan dikirim ke tanah air.

“Kami turut berduka yang mendalam atas meninggalnya adik kami Satrian Ndikele yang meninggal dalam bekerja di atas kapal Taiwan di perairan pasifik. Kami siap bertanggungjawab dan memulangkan ke kampung halamannya di Buton Tengah,”  ujar Direktur PT ABP, Hengki Wijaya, Jakarta, Rabu (28/4)

Rapat soal pemulangan jenazah yang diminta oleh Hengki  ini dipimpin oleh Kasubdit Mediasi dan Advokasi Kawasan Asia Pasifik (Aspam) BP2MI Melvin John Raffles Hutagalung didampingi stafnya Chandra.

Hadir Ketua Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila (B2P3), Jamaludin Suryahadikusuma didampingi Wakil Ketua Zulfikri dan Didig, ayahanda almarhum, Syarifuddin, Pengacara Maulana,  Perwakilan BH-WNI Kemenlu, Deriyan, Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI), Ilyas Pangestu,  dan pertemuan ini dikoneksikan secara langsung dengan Kepala Kantor Perwakilan BP2MI di KDEI Taiwan, Norman.

Menurut Hengki, Satrian berangkat ke Busan, Korsel pada 19 Agustus 2019. Kemudian ia berlayar menggunakan KM Lucky Ocean nomor 188 pada keesokan harinya, yakni 20 Agustus 2019. Kapal kemudian berhenti sementara di Beijing, China pada Oktober 2019. Sejak saat itu, Satrian tak bisa dihubungi.

"Resiko bekerja di tengah laut memang berakibat terkadang kita sulit menghubungi ABK kecuali setelah mendarat. Kami dapat info bahwa Satrian meninggal dunia pada 21 Februari 2021 dan setelah itu pada 2 Maret 2021 kami menghubungi pihak keluarga,” imbuhnya.

Terkait pemulangan jenazah, Kepala Kantor BP2MI di Taiwan, Norman mengatakan hingga kini pemerintah Taiwan melarang seluruh kapal asing yang berlayar di Taiwan untuk mendarat. Pelarangan itu dilakukan guna mencegah penyebarluasan Virus Corona masuk ke Taiwan.

Turut membantu informasi pemulangan jenazah, perwakilan Kemenlu Deriyan  menambahkan bahwa posisi kapal yang membawa jenazah saat ini sedang memasuki perainan Tokyo. Pihaknya sudah mengontak KBRI di Tokyo maupun KBRI di Canberra untuk berkoordinasi  memulangkan jenazah almarhum.

“Ya, karena nggak bisa dipulangkan dari Taiwan maka pemerintah cari alternatif pemulangan lewat Tokyo, atau Kepualuan Vanuatu dan Fiji yang berada di bawah yurisdiksi KBRI Canbera,” paparnya.

Setelah mendengarkan kondisi terakhir pemulangan, Sarifuddin, ayahanda almarhum memahami dan bisa menunggu proses pemulangan jenazah sampai waktunya tiba. Bagi keluarga yang penting almarhum bisa tiba di kampung halaman dalam kondisi utuh dan dimakamkan di kampungnya.

Sementara itu, Ketua B2P3 Jamal menegaskan, pihaknya memberi apresiasi atas upaya BP2MI yang memfasilitasi pertemuan pemulangan jenazaah ABK ini dengan mempertemukan antara perusahaan ABP, keluarga korban, pengacara dan Kemenlu serta perwakilan BP2MI di Taiwan.

“Kami berharap dengan adanya pertemuan ini bisa menjadi jelas apa penyebab lambannya pemulangan ABK almarhum Satrian bagi keluarga dan pengacara yaitu karena adanya pendemi Corona dan berharap agar pemerintah segera memfasiltiasi pemulangan jenazah ke Buton Tengah,” pungkas Jamal. (OL-13)

Baca Juga: Perayaan May Day, Menaker Ingatkan Pekerja Patuhi Protokol Kesehat



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya