Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mengenal Zona Laut Dalam Bali, Lokasi Karamnya Nanggala-402

Zubaedah Hanum
28/4/2021 12:10
Mengenal Zona Laut Dalam Bali, Lokasi Karamnya Nanggala-402
Infografis(AFP)

KAPAL selam KRI Nanggala-402 resmi dinyatakan tenggelam (subsunk) diperkirakan di kedalaman 838 meter di wilayah perairan Bali, Sabtu (24/4). Secara teori, lokasi tenggelamnya kapal selam tersebut berada pada zona laut dalam.

Dosen dan peneliti kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Syawaludin Alisyahbana Harahap menjelaskan, kedalaman laut dihitung berdasarkan degradasi atau penurunan dari garis pantai. Dimulai dari garis pantai, kedalaman laut akan terus menurun sampai ke tingkat kedalaman tertentu.

Wilayah kedalaman dari garis pantai hingga kedalaman 200 meter disebut dengan paparan benua (continental shell). Menurut Syawal, degradasi kedalaman hingga 200 meter cenderung masih landai.

“Setelah kedalaman 200 meter, akan terjadi perubahan signifikan hingga sampai 2.000 – 3.000 meter,” ujar Syawal seperti dilansir dari laman Unpad.

Ia melanjutkan, wilayah dasar laut dengan kedalaman 200 – 3.000 meter diistilahkan dengan zona lereng benua (continental slopes) dengan pola penurunan yang terjal. Di zona ini, bisa jadi ada daerah yang lebih dalam lagi. Daerah dalam tersebut dikenal dengan istilah palung atau celah sempit yang dalam dan memanjang.

"Jika melihat dari gambaran lokasi, karamnya KRI Nanggala-402 berada pada zona lereng benua di perairan Bali. Secara geografis, kawasan laut Bali merupakan zona pertemuan paparan Sunda di sebelah barat dengan paparan Sahul di sebelah timur. Zona ini dipisahkan oleh Kepulauan Kangean, sebelah utara dari pulau Bali," bebernya.

Baca juga: Kuatnya Arus Bawah Laut Diduga Karamkan KRI Nanggala 402

Zona paparan Sunda termasuk pada perairan dangkal dengan maksimal kedalaman 200 meter. Sementara paparan Sahul terus membentang ke timur hingga kawasan perairan Flores dan perairan Banda yang dikenal sebagai laut terdalam di Indonesia.

Indonesia, kata Syawal, setidaknya memiliki beberapa palung dalam. Dua di antaranya adalah palung Jawa dengan kedalaman rata-rata 7.140 meter serta palung Weber di wilayah perairan Banda dengan kedalaman rata-rata 7.440 meter.

Syawal yang juga instruktur menyelam ini menjelaskan, semakin dalam, tekanan akan semakin besar. Hitungannya, ketika turun ke dasar laut, setiap 10 meter tekanan bisa bertambah 1 atm.

“Bisa kita bayangkan kalau sampai lebih dari 200 meter, berapa tekanannya,” tutur Syawal.

Baca juga: Bantah Muat Berlebih, KRI Nanggala 402 Mampu Bawa 57 Kru

Selain tekanan, temperatur dan arus juga memiliki perbedaan. Semakin turun ke dalam, temperatur semakin berkurang. Sementara perairan Indonesia dipengaruhi oleh pertemuan dua arus samudera, sehingga memiliki dinamika yang sangat tinggi.

Syawal menambahkan, selama ini laut dalam merupakan habitat bagi ikan jenis tuna ataupun ikan-ikan besar. Sementara di sektor nonhayati, laut dalam menyimpan potensi energi yang besar, di antaranya arus dan tekanan yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.

"Di sisi lain, laut dalam juga menyimpan berbagai cadangan minyak dan gas alam yang melimpah," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya