Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Industri Pariwisata Bali Mulai Bergeser Menuju Keberlanjutan

 Gana Buana
27/8/2025 20:42
Industri Pariwisata Bali Mulai Bergeser Menuju Keberlanjutan
Ilustrasi resort dengan konsep hijau.(Dok. MI)

Bali, salah satu destinasi wisata paling populer di dunia, kini mulai menunjukkan arah baru dalam industri pariwisatanya: keberlanjutan. Tren eco-travel dan green hospitality yang sebelumnya dianggap sebagai segmen khusus, kini semakin menjadi standar.

Terutama setelah Grün Uluwatu, resor berbasis keberlanjutan di Uluwatu, dinobatkan sebagai Best Eco-Friendly Hotel in Bali 2025 oleh Honeycombers, bahkan sebelum resmi beroperasi.

Pendiri Grün Resorts, Florian Holm, menyebut bahwa prinsip ini berangkat dari keyakinan bahwa pembangunan seharusnya mengikuti alur alam, bukan sebaliknya.

“Kemewahan dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan,” ujarnya.

Menurut dia, fakta bahwa sebuah hotel bisa meraih penghargaan lingkungan sebelum membuka pintunya menandakan adanya pergeseran paradigma. Wisatawan kini tidak hanya mencari kenyamanan dan kemewahan, tetapi juga ingin tahu bagaimana perjalanan mereka berdampak pada alam dan masyarakat lokal.

"Grün Uluwatu menjadi contoh bagaimana komitmen pada praktik ramah lingkungan dapat diakui sejak awal, tanpa menunggu ulasan tamu atau popularitas semata," kata dia. 

Resor ini menghadirkan 45 unit Treehouses dan Studios yang dibangun di tengah lanskap hutan alami Uluwatu, dengan panorama Samudra Hindia. Namun, alih-alih menonjolkan “kemewahan” sebagai daya tarik utama, Grün menekankan filosofi “alam sebagai yang utama.” Bambu yang dibentuk manual, kayu daur ulang, panel surya, hingga sistem penampungan air hujan menjadi bagian dari arsitektur hijau yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional.

Dari Tren Menjadi Tuntutan

Kecenderungan wisatawan global terhadap responsible travel kini semakin nyata di Bali. Generasi baru pelancong, khususnya milenial dan Gen Z, semakin kritis terhadap jejak karbon, penggunaan plastik, hingga cara hotel berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kehadiran resor seperti Grün Uluwatu memperlihatkan bagaimana industri perhotelan mulai menjawab kebutuhan itu dengan inovasi nyata, bukan sekadar kampanye pemasaran.

Meski menawarkan fasilitas seperti wellness center, restoran bernuansa lokal-internasional, dan lounge dengan pemandangan 180 derajat, nilai utama Grün tetap pada fungsinya sebagai sanctuary, ruang pemulihan energi dan keterhubungan dengan alam. Bukan hanya tempat menginap, tetapi ruang refleksi yang menyuarakan gaya hidup baru: kembali ke alam dengan cara yang bertanggung jawab. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya