Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
GURU Besar bidang Psikologi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Achmad Mubarok mengatakan bahwa puasa yang bermutu tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja tetapi juga perilaku-perilaku tak terpuji seperti menahan diri dari hoaks.
Menurut dia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (24/4), puasa dapat dibagi menjadi 3 tingkatan. Pertama adalah puasa orang awam atau puasa orang biasa yang hanya meninggalkan makan dan minum.
"Nah selama puasa ini mereka biasanya tetap menyebarkan berita hoaks, adu domba orang. Jadi puasa itu hanya tidak makan dan tidak minum. Itu nilai puasa yang paling rendah dan masyarakat kita masih banyak yang di situ," ujarnya.
Kedua, puasa khusus. Yaitu puasa yang bukan hanya melulu menahan diri dari makan dan minum tetapi seluruh anggota badan menahan diri dari hal-hal yang tidak pantas dikerjakan.
Menahan diri dari berbicara bohong, mengadu domba, saling fitnah, menyebar hoaks. Seluruh anggota tubuh berpuasa dan menjauhi keburukan. Menurutnya, puasa yang bermutu adalah yang seperti itu.
"Dan jarang yang berpuasa berkualitas seperti ini. Dan puasa seperti inilah yang berpengaruh kepada pembentukan karakter manusia," jelas anggota MPR RI periode 1999-2004 itu.
Baca juga: Pandemi kian Perkuat Transformasi Dakwah GP Ansor
Ketiga, menurut dia, ada yang namanya puasa super khusus, yang merupakan puasa tertinggi. Bukan hanya anggota badan yang menahan diri tetapi hati pun juga ikut berpuasa dari ingatan selain Allah. Sehingga ia menyebutkan bahwa selama berpuasa tidak pernah terlintas pikiran buruk ataupun rencana jahat.
"Yang ada ingat kepada Tuhan, menyebut nama Tuhan dan ini jarang sekali ada orang yang bisa berpuasa seperti ini. Jadi kalau untuk masyarakat saya kira yang bisa diterapkan itu puasa yang kedua itu. Kemudian kurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan memilih hal-hal yang betul-betul baik, itu bisa yang produktif untuk membangun karakter manusia," terang Achmad.
Selain itu, pria yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Kajian Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat periode 2007-2012 ini juga mengungkapkan bahwa era teknologi informasi (IT) saat ini, juga dapat menimbulkan kerusakan budaya yang luar biasa di masyarakat. Hingga ia menyebut sampai nanti suatu saat akan ada muncul era wisdom.
"Era wisdom itu nanti ketika orang sudah sangat muak kepada keburukan, muak kepada kebohongan, muak kepada hoaks. Itu nanti akan muncul era wisdom, tapi itu masih akan lama. Karena sekarang orang masih menikmati era IT ini," tuturnya.
Menurutnya, munculnya hoaks ini juga adalah konsekuensi dari munculnya IT, terutama digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Karena menurutnya, kalau bagi orang terpelajar, IT ini betul-betul bermanfaat, dan digunakan untuk hal-hal yang produktif. Namun bagi orang yang kurang terpelajar, IT ini hanya digunakan untuk kesenangan saja tanpa memperhatikan nilai-nilai yang ada.
Prof Achmad Mubarok mengatakan manusia itu sesungguhnya tidak suka kepada yang buruk, tetapi daya tarik keburukan lebih kuat ketimbang daya tarik kebaikan. Sehingga, kalau ada daya tarik keburukan dan kebaikan dalam satu panggung, yang menang adalah yang buruk.
"Jadi ketika media dengan bebasnya menceritakan apa saja yang terjadi, maka keburukanlah yang dominan diikuti oleh masyarakat, kebaikan tidak diikuti. Meskipun seseorang sesungguhnya suka kepada kebaikan. Itu psikologinya begitu," ujarnya. (Ant/S-2)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved