Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kepala BMKG Curhat ke Mega: Info Bencana Kalah dari Berita Artis

Cahya Mulyana
24/4/2021 00:20
Kepala BMKG Curhat ke Mega: Info Bencana Kalah dari Berita Artis
Dwikorita Karnawati(Dok MI)

KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menumpahkan curahan hatinya di depan Presiden RI ke-V Megawati Soekarnoputri dan sejumlah menteri dan pejabat di sektor kebencanaan. Kesadaran masyarakat terhadap bencana kalah telah dari isu lain.

Misalnya masyarakat lebih tertarik pada kabar pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah ketimbang informasi BMKG yang menyampaikan badai atau siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur.

"Jadi kalau informasi dari BMKG mohon maaf, kami mengeluarkan peringatan dini tidak selalu mendapatkan perhatian. Itu pelajaran bagi kami berarti peringatan dini kami kalah menarik," kata Dwikorita saat menghadiri forum diskusi sekaligus peluncuran Gerakan Budaya Siaga Bencana, Jakarta, Jumat (23/4),

Hadir sejumlah pejabat tinggi negara di acara itu. Seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Marsda (TNI) Henri Alfiandi, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Secara virtual, hadir Mendagri Tito Karnavian, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan puluhan kepala daerah dari seluruh Indonesia. Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang juga Pembina Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP, hadir langsung sebagai moderator acara. Kader PDIP Ruhut Sitompul juga hadir di acara itu.

Dwikorita mengungkapkan, bahwa seringkali peringatan dini atau informasi yang disampaikan lembaganya kerap diabaikan. Tapi pihaknya mengevaluasi dari kondisi tersebut.

Ke depan pihaknya akan meningkatkan pemahaman agar masyarakat sadar terhadap bencana. Namun ia jugabheran peringatan dini mengenai banjir di ibukota lebih menjadi rujukan ketika datang dari pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat ketimbang dari BMKG.

"Sebelumnya juga terjadi saat kejadian banjir di Jakarta kami memberikan peringatan dini seminggu sebelumnya, diulangi lagi tiga hari sebelumnya, dan sehari sebelumnya bersama Pak Doni (Doni Monardo Kepala BNPB). Tetapi ternyata masih tidak menjadi perhatian. Begitu Kedutaan Amerika menggunakan data BMKG untuk memberikan peringatan dini, semuanya karena bahasa Inggris, semuanya tertarik," tutur Dwikorita.

Menurut Dwikorita, data - data mengenai kebencanaan di Tanah Air sudah terang benderang. Sebagai gambaran, data di tahun ini selama tiga bulan terakhir, kejadian gempa bumi grafiknya selalu meningkat. Mulai Januari sebanyak 662 kali, kemudian Februari 526 kali dan Maret hingga 920 kali.

Peristiwa alam tersebut terjadi, lanjut perempuan pertama yang pernah menjabat Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi sudah menjadi fenomena alam di berbagai negara.

Ia juga mendorong sinergi antara sistem integrasi informasi mengenai peringatan dini tsunami yang berada di bawah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMNVBG) Kementerian ESDM dengan BMKG. Karena kejadian tsunami beberapa kali diawali oleh erupsi gunung api yang dipantau oleh PVMBG.

"Jadi mohon izin kami menyampaikan kendala ini yang benar - benar kami sangat mengkhawatirkan. Saat ini (kami sudah) bekerja sama dengan Badan Geologi kami telah berhasil mendapatkan integrasi data langsung dari monitoring Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Tapi masih banyak bulatan - bulatan (gunung api) sekitar 8 lokasi lain yang berpotensi menimbulkan tsunami," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya