Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
MASYARAKAT diminta tidak bereuforia terhadap kehadiran vaksin dan fakta menurunnya kasus covid-19 di Indonesia. Pasalnya, ancaman lonjakan kasus masih mengintai seperti yang dialami sejumlah negara di wilayah Asia, Amerika Selatan, dan Eropa.
"Kita harus ingat bahwa cakupan vaksinasi di Indonesia baru 5% sampai 6%. Kalau cakupan vaksinasi kita masih di bawah 50% dan PPKM kita kendor, kasus bisa kembali naik," tegas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Minggu (18/4).
Ia menjelaskan, lonjakan kasus di berbagai negara terjadi karena banyak hal mulai dari longgarnya penerapan protokol kesehatan, rendahnya cakupan vaksinasi, hingga munculnya varian baru B.1.1.7 yang lebih cepat menyebar.
Menurut Menkes, munculnya varian baru menjadi ancaman tersendiri terhadap kasus covid-19 di Indonesia. Dikatakan bahwa kini varian B.1.1.7 yang tergolong ke dalam varian covid-19 yang perlu diwaspadai sudah menyebar di Indonesia.
"Hingga 6 April 2021, Indonesia telah melaporkan 10 sekuens varian B.1.1.7. Meskipun masih rendah, ini harus diwaspadai karena penularannya lebih cepat," ungkapnya.
B.1.1.7, terang Menkes, banyak masuk dari Arab Saudi. Namun, Kemenkes juga mendapati kita juga perhatikan ada beberapa daerah yang menyebar karena transmisi lokal, yakni di Kalimantan Selatan, Medan, Karawang, Palembang.
"Makanya kita gencarkan genome sequencing dan vaksinasi di sana," tambahnya.
Melihat ancaman-ancaman tersebut, Budi menuturkan terdapat sejumlah langkah yang harus ditempuh, diantaranya yakni meningkatkan surveilans genomik, dan pembatasan mobilitas masyarakat harus juga dilakukan guna mencegah kenaikan kasus baru.
"Kita tidak boleh lengah. Urusan virus ini sudah kayak militer saja. Tetap pakai masker, jaga jarak, kalau kasus sampai turun nanti jangan sampai kita jadi lupa diri," pungkasnya. (H-2)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Pada pekan pertama Desember 2024, otoritas Jepang mencatat jumlah kasus influenza baru meningkat menjadi 44.673, meningkat sekitar 20.000 dibandingkan sepekan sebelumnya.
Pemerintah Jepang mewajibkan warganya memakai masker imbas melonjaknya kasus influenza dan Covid-19.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memandang belum saatnya menerapkan kebijakan Covid-19 berbayar.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Derajat kekebalan masyarakat yang mendapatkan vaksinasi ataupun yang pernah terkena covid-19 sebelumnya dan mendapatkan vaksinasi sudah mulai menurun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved