Sabtu 17 April 2021, 22:50 WIB

Bayi 4 Bulan Jadi Korban Angin Kencang di Indragiri Hilir

Atalya Puspa | Humaniora
Bayi 4 Bulan Jadi Korban Angin Kencang di Indragiri Hilir

Istimewa
Ilustrasi

 

SEORANG bayi perempuan berusia empat bulan dilaporkan menjadi korban dari peristiwa angin kencang yang menerjang wilayah Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pekan lalu.

Selain itu, terdapat 2 orang mengalami luka-luka dan 18 KK terdampak atas bencana yang dipicu oleh faktor cuaca tersebut. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan informasi itu didapat dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir pada Jumat (16/4) pukul 23.47 WIB malam.

Kerugian yang ditimbulkan atas dampak angin kencang yang terjadi pada Kamis (15/4) sore tersebut meliputi 9 rumah rusak ringan, 9 rumah rusak berat, 1 Kantor Posyandu rusak ringan, 1 Kantor Desa Sangkar rusak ringan dan 10 tiang listrik tumbang.

"Sejauh ini, BPBD Kabupaten Indragiri Hilir telah melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu membersihkan puing rumah yang rusak dan melakukan evakuasi serta mendistribusikan bantuan logistik kepada para korban terdampak," kata Raditya dalam keterangan resmi, Sabtu (17/4).

Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjir bandang dan tanah longsor masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dan berlaku Sabtu (17/4) hingga Minggu (18/4).

Adapun beberapa wilayah yang diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem meliputi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Kemudian Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Melihat dari adanya informasi perkembangan prakiraan cuaca tersebut, diharapkan pemerintah daerah setempat dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu seperti meningkatkan kesiapsiagaan, melakukan koordinasi dengan Forkopimda dan lintas instansi terkait, mempersiapkan sarana dan prasarana penanganan darurat, memberikan informasi kepada masyarakat dan melakukan upaya penyelamat terpadu dalam tanggap darurat bencana. (H-2)

Baca Juga

MI/Amir

3.028 Bencana Melanda Indonesia Sepanjang 2023

👤Theofilus Ifan Sucipto 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 07:25 WIB
BNPB mengungkapkan periode 1 Januari - 30 September terjadi 3.028 bencana alam di...
Ist

Lulusan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Diminta Selalu Berinovasi

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 06:36 WIB
Direktur SKSG UI Athor Subroto menyampaikan dengan adanya penguatan ilmu agama yang didapatkan di pesantren menjadi pondasi baik untuk...
Ist

Kaji Cara Cegah Kebakaran TPA, Menteri LHK Siti Nurbaya Kunjungi Tiga Provinsi

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 00:54 WIB
Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk menyelidiki penyebab kebakaran beberapa TPA dan mengkaji cara...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya