Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PROGRAM Kansas Buka Lagi yang dicanangkan Geri Irawan, alumnus sastra Jawa FIB UI bersama keenam rekannya, juga turut menginspirasi alumnus dari fakultas lain di lingkungan UI. Sejauh ini, Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) sudah menduplikasinya.
“FISIP sudah menduplikasi gerakan ini. Saat itu gue bantuin juga. Tapi, di FISIP justru yang berhasil adalah jastipnya (jasa titip). Jadi ada satu yang memang fokus untuk mengantarkan makanan dari pedagang di kantin FISIP yang tinggalnya di sekitaran Depok juga. Sementara untuk fakultas hukum, saat itu gue juga diminta untuk bantu saran dan masukan juga,” kata Geri.
Ia cukup senang jika fakultas lain juga ikut menduplikasi program inisiasinya itu. Program itu dipandangnya sebagai cara sederhana dan mudah untuk diaplikasikan fakultas maupun kampus lain. Tapi, Geri memang memberikan beberapa catatan.
“Memang harus ada tim yang bener bisa full di sini. Penting untuk ada yang input data ke aplikasinya. Ada yang bisa foto, desain, dan kelola sosial media. Untuk yang nulis itu bisa belakangan. Dari empat itu saja sudah aman. Bisa dibilang tim kecil gue memang sudah cukup lengkap untuk bisa bantuin para pedagang di Kansas.” (Jek/M-4)
Dengan cara masing-masing, mereka berupaya memberi andil untuk memulihkan bumi yang tengah sakit ini.
Yang ingin dituju Mendekor pun tidak muluk-muluk. Mereka ingin para perajin punya penaikan pendapatan dan bisa merekrut para pekerja lebih banyak.
Sempat salah strategi bisnis, UMKM ini menemukan momentum pertumbuhan dari produk-produk dekorasi.
Lahir sejak Maret 2020 saat pandemi mulai menghantam Indonesia, Dibalik Pandemik hingga kini telah menyalurkan total sekitar Rp100 juta kepada 70-an penerima bantuan.
Gerakan yang diinisiasi perempuan muda ini bertujuan membantu para pekerja di sektor perhotelan dan wisata
Namun, kisah di balik VW dan kesibukan Rahmad yang mesti berjibaku saat menggunakan gelas ukur dan mesin pres kopi dengan hanya sebelah tangan yang bisa digunakan juga tak kalah istimewa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved