Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Halau Covid-19, Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun Diluncurkan

Ghani Nurcahyadi
31/3/2021 19:15
Halau Covid-19, Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun Diluncurkan
Wali kota Bogor Bima Arya saat mempraktekkan cuci tangan pakai sabun di Hari cuci tangan Sedunia(Antara/Arif Firmansyah)

PANDEMI Covid-19 telah mendorong perilaku cuci tangan pakai sabun yang baik sebagai hal terpenting dalam pencegahan penyebaran virus. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kepatuhan masyarakat terhadap pedoman cuci tangan hanya 75,38% dari total 90.967 responden. 

Angka itu menunjukkan bahwa belum seluruh masyarakat menerapkan praktik cuci tangan pakai sabun terutama di tengah pandemik COVID-19. 

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui kerja sama dengan Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Kementerian Agama, dan Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan dari DFAT Australia meluncurkan “Panduan Pemicuan Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah/Madrasah dan Masyarakat” pada Rabu (31/3) secara daring.  

Panduan ini bertujuan untuk memicu perubahan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS)  sehingga perilaku CTPS dapat menjadi kebiasaan sehari-hari yang berkelanjutan, terutama dalam situasi pandemi. Tidak hanya ditujukan bagi masyarakat secara umum, namun juga secara khusus bagi para pelajar dan warga sekolah. 

Hal itu mengingat sekolah-sekolah di Indonesia telah dan akan dibuka kembali. Karenanya sekolah membutuhkan panduan yang tepat untuk terus mencegah penyebaran pandemik COVID-19.

Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti mengatakan, untuk mengubah kebiasaan perilaku membutuhkan pemicu yang terus menerus untuk mendorong keberlanjutan perilaku baru.

“Munculnya pandemi Covid-19 telah menimbulkan kembali kesadaran baru akan pentingnya mencuci tangan pakai sabun. Walaupun sudah genap satu tahun pandemik, namun belum seluruh masyarakat menerapkan praktik ini dengan baik. Melalui sosialisasi panduan pemicuan ini kami berharap praktik cuci tangan pakai sabun akan semakin baik dan berkelanjutan,” ujar Dini dalam diskusi virtual, Rabu (31/3).

Baca juga : Saat Pandemi, Perempuan Tetap Suka Belanja Produk Komestik

Panduan Pemicuan Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun melengkapi rangkaian panduan tentang Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah diluncurkan Kementerian Kesehatan pada 2020 lalu. Plan Indonesia turut berkontribusi dalam penyusunan panduan itu.

“Kami berharap dengan adanya panduan ini, perilaku CTPS akan melekat dan menjadi perilaku keseharian yang akhirnya dapat mengurangi angka kasus COVID-19 maupun penyakit lainnya. Plan Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung perubahan perilaku CTPS masyarakat Indonesia terutama di tengah pandemik COVID-19,” tambah Dini,

Direktur Kesehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Vensya Sihotang yang hadir dalam kegiatan peluncuran menjelaskan bahwa perilaku CTPS merupakan perilaku kecil berdampak besar.

Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Umar mengimbau untuk menjaga perilaku CTPS, karena tidak hanya membuat tangan bersih, tetapi membuat semua orang bersih. Artinya, CTPS merupakan upaya bersama untuk selalu hidup bersih dan sehat.

“Saatnya kita ubah paradigma. Cuci tangan tidak hanya mencuci tangan tapi sebagai tanggung jawab untuk menjaga aku, kamu, dan kita dari penyebaran kuman. Mari wujudkan perilaku hidup bersih sehat,” ujar Sri Wahyuningsih, Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam peluncuran tersebut.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali menjelaskan, CTPS perlu dijadikan sebagai perilaku yang mudah dan sederhana dikenalkan sejak dini serta bermanfaat mencegah berbagai penyakit termasuk Pandemik Covid-19. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya