Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PROGRAM literasi belum berdampak signifikan untuk peningkatan literasi dan hasil pembelajaran lainnya. Banyak pihak telah melaksanakan program literasi tetapi hasilnya masih belum sesuai harapan.
Program literasi telah menjadi program bersama, tapi pelaksanaannya masih terkesan masing-masing dan belum menunjukkan keselarasan apa yang diharapkan siswa sebagai pembaca.
“Buku-buku bahan pengayaan literasi, di sekolah dan di masyarakat, masuk belium mencukupi. Bahkan Isi buku bacaan literasi tidak selalu sesuai dengan yang diminati siswa, tidak sesuai dengan usia dan kematangan siswa (pembaca),” kata Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan dann Kebudayaan (Kemendikbu), Muhammad Abdul Khak di Bekasi, Jumat (26/3).
“Ini buku bacaan literasi lebih berisi materi yang diinginkan orang dewasa sebagai penulis atau adult perspectives not child perspectives,” papar Abdul Khak saat membuka kegiatan Bimtek Peningkatan Kompetensi Tenaga Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi pada 22-26 maret 2022 di di Hotel Horison, Bekasi.
Mengutip hasil diskusi Mendikbud Nadiem Makarim dengan para pegiat literasi, Abdul Khak mengatakan bahwa tidak ada ukuran dan kepastian tentang kompleksitas bacaan dilihat dari jumlah kata yang sebenarnya sudah dikuasai pembaca, struktur kalimat, dan model wacananya .
Menurut Abdul Khak, tidak ada kesepahaman di antara komunitas sekolah dan pemerintah daerah tentang pembelajaran literasi, akibatnya praktik pendidikan literasi sangat beragam antarsekolah dan ini catatan dari diskusi Mendikbud bersama para pakar dan praktisi literasi
“Program literasi belum berdampak signifikan untuk peningkatan literasi dan hasil pembelajaran lainnya. Banyak pihak telah melaksanakan program literasi; literasi telah menjadi program bersama, tapi tidak pernah bersama-sama,” paparnya.
Ia mengajak para pegiat literasi dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama menyatukan langkah dan program sehingga kegiatan literasi berjalan sesuai dengan harapan kita bersama
Sementara praktisi perbukuan nasional, Bambang Trim, mengatakan kompetensi guru yang tidak selalu memenuhi kualifikasi untuk mengajarkan pendidikan literasi.
“Di samping itu, fasilitas perpustakaan dan pustakawan yang tidak selalu memadai. Dan yang belum beranjak, minat baca siswa khususnya dan masyarakat umumnya masih tergolong rendah,” papar Bambang.
Ia juga menegaskan bahwa bacaan literasi atau buku berbasis literasi adalah bacaan yang dapat membangkitkan minat seseorang untuk membacanya dan menimbulkan rasa senang.
Karena itu, Bambang berharap para pegiat literasi harus memahami bacaan-bacaan yang menimbulkan kesenangan pembaca kanak-kanak dan pembaca anak-anak. “Pembaca kategori inilah yang berpotensi ‘menyelamatkan’ keliterasian kita,” kata Bambang Trims.
Sedangkan Dewi Nastiti Lestariningsih dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, memberikan informasi link buku yang sangat penting untuk kegiatan literasi yakni https://budi.kemdikbud.go.id/# dan juga link informasi model lisan untuk kegiatan litrasi yang sangat bemanfaat.
Sementara itu, pendiri TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih atau biasa dipanggil Kak Ning mengatakan, kegiatan yang digagas dan dilaksanakan Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kemendikbud ini sangat bermanfaat.
Kak Ning mengatakan kegiatan dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra telah memberikan pemahaman tentang semangat berliterasi dan dapat bertukar pengalaman dari komunitas di seluruh indonesia serta para pegawai balai bahasa yang ada di seluruh Indonesia.
“Dengan berkumpul bersama, kita menyatukan semangat, dan menyamakan persepsi untuk bersama-sama dapat menggerakkan literasi. Karena mereka semua punya pengalaman membuat karya buku dan penelitian,” ujar Kak Ning yang juga aktif di Komunitas Sedekah Mainan. (RO/OL-09)
Menurut Lestari, penting mengedepankan upaya membangun 'jembatan' antara kesehatan jiwa dan kesehatan otak dalam konteks sebuah kebijakan.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
FORUM Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) merekomendasikan perlunya langkah tegas negara melalui revisi regulasi hingga pembentukan UU Anti-Intoleransi.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri.
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
ARTIKEL Willy Aditya, Ketua Komisi XIII DPR RI dan pengusul RUU tentang Perbukuan, di Media Indonesia (14/8), mewakili kegundahan para pelaku perbukuan tentang suramnya dunia buku di Tanah Air.
Melalui podcast tayangan langsung di YouTube selama 25 jam nonstop, program ini mengupas beragam tema literasi keuangan digital, khususnya mengenai pinjaman daring yang sehat dan legal.
"BBW hadir tidak hanya sebagai bazar buku terbesar, tapi juga sebagai gerakan untuk menghadirkan buku berkualitas dengan harga terjangkau bagi semua kalangan,"
NCC 2025 menggandeng Gerakan Pemuda Ansor sebagai mitra strategis dalam memperluas literasi dan kesadaran keamanan siber hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Literasi keuangan bukan hanya penting di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat di daerah-daerah.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved