Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MAJELIS Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) menggandeng Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Nasional menggelar webinar mengangkat tema Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia, sebagai bahasan utama Webinar Series ke-2. Webinar digelar MWA UI ini berharap agar bidang kesehatan mampu melindungi langkah bangsa Indonesia meraih kehidupan yang lebih sejahtera.
"Pandemi Covid-19 menjadi pengingat berharga bahwa negara-negara dengan investasi layanan, penelitian dan pengembangan serta industri kesehatan yang prima, mampu melindungi warga negaranya saat wabah melanda. Lebih jauh lagi, pada saat bersamaan, berlandaskan kekuatan teknologi dan industri, mereka bahkan mampu membantu negara lain," ujar Ketua Majelis Wali Amanat UI, Saleh Husin dalam keterangan tertulis, Kamis (25/3).
Menurutnya, kalau sebelumnya negara-negara maju di Amerika, Eropa serta Jepang adalah rujukan, kini ada Korea Selatan, Tiongkok dan India yang juga dapat menjadi contoh bagaimana membangun ketahanan dan kemandirian dalam bidang kesehatan.
"Dialog hari ini berupaya membuka pemahaman publik, sekaligus menyarikan rekomendasi bagi pemerintah akan strategisnya ketahanan di bidang kesehatan bagi bangsa kita yang tengah membidik capaian Indonesia Emas 2045," kata Saleh yang juga Managing Director Sinar Mas ini.
"Belum lama, obat herbal dari Tiongkok menjadi sangat populer dalam membangun daya tahan tubuh guna menghambat penyebaran Covid-19. Indonesia yang kaya dengan khazanah obat herbal tradisional mestinya dapat pula mengambil momentum tadi. Kemudian bagaimana telemedicine semakin menjadi pilihan ketika membatasi kontak fisik adalah keharusan. Terlebih negara kita memiliki jumlah penduduk yang besar, tersebar di kepulauan. Ke depan, lewat kerangka kesepakatan negara ASEAN, layanan medik antarnegara, termasuk berbasiskan telemedicine akan semakin terbuka," ungkapnya memberikan gambaran pentingnya kerja sama pemerintah, perguruan tinggi, sektor privat berdasar aspirasi publik dalam menciptakan ketahanan di bidang kesehatan.
Dirinya hadir secara virtual bersama Rektor UI Ari Kuncoro mendampingi Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin yang menjadi pembicara kunci. Terbagi dalam dua sesi, secara bergantian tampil Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris UI sekaligus pakar kesehatan masyarakat, Agustin Kusumayati, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Dekan Fakultas Kedokteran UI, Ari Fachrial Syam dalam sesi pertama.
baca juga: Vaksinasi Jadi Jalan Menuju Herd Immunity
Sedangkan sesi berikutnya, giliran Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, Presiden Direktur PT Dexa Medica, Ferry A. Soetikno, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, Dekan Fakultas Teknik UI, Hendri D.S. Budiono, Guru Besar Mikrobiologi dan Bioteknologi Farmasi Fakultas Farmasi UI, Amarila Malik, dan Wakil Direktur Pengembangan Bisnis dan Inovasi Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran UI, Budi Wiweko yang tampil. (OL-3)
UNIVERSITAS Indonesia (UI) menuai sorotan dari masyarakat setelah mengundang Peter Berkowitz, peneliti dari Stanford University dan menimbulkan kontroversi,
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tidak mau memberikan komentar mengenai diundangnya akademisi Peter Berkowitz ke Universitas Indonesia (UI).
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
UI menyampaikan tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved