Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Family Centered Care, Libatkan Orangtua Rawat Bayi di NICU

Eni Kartinah
23/3/2021 15:42
Family Centered Care, Libatkan Orangtua Rawat Bayi di NICU
Dokter spesialis anak konsultan neonatalogi, Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A (K).(Ist)

TAK semua bayi lahir sehat, ada sebagian dari mereka yang membutuhkan perawatan intensif segera setelah lahir. Misalnya, bayi yang lahir prematur, berat lahir rendah, bayi dengan kelainan bawaan, dan bayi dengan gangguan pernapasan. Di rumah sakit, perawatan tersebut dilakukan di ICU khusus untuk bayi, yakni Neonatal Intensif Care Unit (NICU).

Dulu, pihak rumah sakit umumnya akan membatasi kontak bayi dengan orang luar, termasuk orangtua. Sebab, dikhawatirkan orangtua membawa kuman penyakit yang bisa memperparah kondisi bayi. Tapi, itu konsep lama. Saat ini, konsep perawatan bayi berkebutuhan khusus justru dilakukan dengan melibatkan orangtua. Istilahnya, Family Centered Care (FCC).

Dokter spesialis anak konsultan neonatalogi, Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A (K). “Penanganan kasus-kasus di NICU yang kompleks memerlukan kerja sama tidak hanya dari tim medis, tapi juga orang tua yang berperan penting dalam proses perawatan, salah satunya mendukung ASI eksklusif,” ujar pimpinan NICU dan koordinator klinik laktasi Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) ini pada peringatan HUT ke-11NICU SHKJ bertema Born fighter yang digelar secara daring, pekan lalu.

Lebih lanjut dr Naomi menjelaskan, ASI memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi pemulihan bayi berkebutuhan khusus. Karena itu, bayi-bayi di NICU idealnya mendapatkan ASI dari sang ibu. Konsep FCC memungkinkan hal itu. Sebab, FCC mampu mengatasi penghalang pemberian ASi di NICU. Seperti, ibu dan bayi terpisah, bayi/ibu mengalami stres, dan sikap tenaga medis yang kurang mendukung.

“FCC mengubah paradigma pelayanan di NICU. Dalam FCC, orangtua adalah partner atau bagian dari tim pelayanan. Perawat adalah guru dan konsultan orangtua. Orangtua dapat ikut berperan dalam perawatan bayi dan orangtua mendapat rasa percaya diri, pengetahuan, dan kontrol yang baik,” terang dr. Naomi.

NICU SHKJ sendiri telah menerapkan konsep tersebut dan terbukti memberikan hasil yang baik untuk kesehatan bayi. Unit yang berdiri sejak 2010 ini telah menangani lebih dari 1.900 pasien dari dalam maupun luar kota.

Beragam kasus yang pernah ditangani antara lain bayi dengan gangguan pernapasan, kelainan jantung, dan kelainan bawaan lainnya seperti lahir tanpa anus. Juga kasus-kasus kompleks seperti kondisi bayi prematur dengan berat badan lahir sangat rendah yang disertai kelainan yaitu penyakit membran hialin, kelainan jantung bawaan, infeksi berat, usus terpuntir, penyakit paru kronis, dan hernia.

Pada kesempatan sama, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Stephen V. Mandang, Sp.OG mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin selama kehamilan atau antenatal care untuk memantau kesehatan ibu dan janin.

“Selain itu, jika ditemukan kondisi ibu dengan kehamilan berisiko tinggi dapat memilih layanan NICU untuk perawatan khusus calon buah hati,” ucapnya.

Selain memantau kehamilan dan persalinan, orang tua juga didorong untuk memperhatikan tumbuh kembang bayi, terutama bayi dengan risiko tinggi seperti lahir prematur, perawatan pasca-NICU, dan kondisi down syndrome.

“Pemantauan berkala dan keseluruhan ini berguna untuk mendeteksi dini jika terjadi hambatan dalam tumbuh kembang seperti keterlambatan motorik, keterlambatan bicara, dan lain-lain sehingga dapat diatasi dengan cepat dan tepat,” ujar dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Indah Retno Wardhani, Sp.KFR.

Pada momen peringatan ulang tahun ke-11 NICU, Siloam Hospitals Kebon Jeruk berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan dan perawatan komprehensif dan holistik kepada orang tua dan bayi, serta mendorong para orang tua terutama yang memiliki kehamilan berisiko untuk berjuang bersama mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat dan kuat. (Nik/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya