Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Januari-Maret 2021, Kasus Covid-19 pada Anak Naik Hampir 200%

Suryani Wandari Putri Pertiwi
19/3/2021 08:05
Januari-Maret 2021, Kasus Covid-19 pada Anak Naik Hampir 200%
Infografis(Instagram @pandemictalks)

WACANA pelaksanaan sekolah tatap muka pada Juli 2021 kian digencarkan pemerintah. Padahal, kenaikan kasus covid-19 pada anak di Indonesia hampir 200% sepanjang Januari-Maret 2021.

Mengutip sebuah penelitian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim beralasan, siswa peserta didik memiliki risiko lebih rendah terinfeksi Covid-19. Bahkan ia menyatakan penularan lebih terjadi dari orang dewasa kepada anak, ketimbang dari anak ke anak.

“Hasil penelitian yang menunjukkan risiko terinfeksi covid-19, apalagi anak muda sangat kecil,” ujar Nadiem dalam Rapat Kerja Komisi X DPR Kamis (18/3).

Data yang disodorkan oleh platform data dan informasi Covid-19 digital Pandemic Talks mengungkapkan hal yang sebaliknya. "Dalam 2 bulan terakhir di Indonesia, jika dilihat dari perspektif kelompok per usia, growth kasus covid-19 tertinggi terjadi pada anak usia sekolah (6-18 tahun), kasus naik 83,1%," tulis Pandemic Talks di akun Instagramnya, pada 11 Maret 2021.

Merujuk data covid.go.id sepanjang 7 Januari 2021-6 Maret 2021, Untuk anak balita 0-5 tahun, kenaikan kasus covid-19 tercatat 79,7% dari 20.957 kasus menjadi 37.660 kasus.

Sedangkan tren angka kematian tertinggi terjadi pada usia balita berumur 0-5 tahun dengan kenaikan kasus mencapai 58,9%. "Kematian pada usia balita (0-5 tahun) meningkat dari 183 kematian menjadi 291 kematian," kata @pandemictalks.

Kelompok di usia balita memang rentan. Bukan hanya rentan tertular covid-19, tapi juga cenderung mengalami kondisi kegawatan.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, proporsi kematian anak akibat covid-19 dibanding seluruh kasus kematian di Indonesia hingga 29 November 2020 sebesar 3,2% dan merupakan tertinggi di Asia Afrika.

Case fatality rate covid-19 pada anak Indonesia sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara lain yang juga mengalami lonjakan kasus seperti Amerika dan negara Asia Tenggara lainnya. Faktor yang menyebabkan fatality rate pada anak di Indonesia sangat tinggi salah satunya fasilitas kesehatan penanganan covid-19 yang belum memadai.

Meski tidak bergejala atau bergejala ringan, anak menjadi sumber penularan kepada orang di sekitar mereka. Bukti-bukti juga menunjukkan anak juga dapat mengalami gejala covid-19 berat dan mengalami penyakit peradangan hebat akibat infeksi covid-19 ringan yang dialami sebelumnya. Karena itulah, sampai saat ini IDAI berpendapat pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah masih yang ideal dilakukan.

 "Bukti-bukti menunjukkan bahwa anak juga dapat mengalami gejala covid-19 yang berat dan mengalami suatu penyakit peradangan hebat yang diakibatkan infeksi covid-19 yang ringan yang dialami sebelumnya," ucap Ketua IDAI Aman Pulungan. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya