Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
WACANA pelaksanaan sekolah tatap muka pada Juli 2021 kian digencarkan pemerintah. Padahal, kenaikan kasus covid-19 pada anak di Indonesia hampir 200% sepanjang Januari-Maret 2021.
Mengutip sebuah penelitian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim beralasan, siswa peserta didik memiliki risiko lebih rendah terinfeksi Covid-19. Bahkan ia menyatakan penularan lebih terjadi dari orang dewasa kepada anak, ketimbang dari anak ke anak.
“Hasil penelitian yang menunjukkan risiko terinfeksi covid-19, apalagi anak muda sangat kecil,” ujar Nadiem dalam Rapat Kerja Komisi X DPR Kamis (18/3).
Data yang disodorkan oleh platform data dan informasi Covid-19 digital Pandemic Talks mengungkapkan hal yang sebaliknya. "Dalam 2 bulan terakhir di Indonesia, jika dilihat dari perspektif kelompok per usia, growth kasus covid-19 tertinggi terjadi pada anak usia sekolah (6-18 tahun), kasus naik 83,1%," tulis Pandemic Talks di akun Instagramnya, pada 11 Maret 2021.
Merujuk data covid.go.id sepanjang 7 Januari 2021-6 Maret 2021, Untuk anak balita 0-5 tahun, kenaikan kasus covid-19 tercatat 79,7% dari 20.957 kasus menjadi 37.660 kasus.
Sedangkan tren angka kematian tertinggi terjadi pada usia balita berumur 0-5 tahun dengan kenaikan kasus mencapai 58,9%. "Kematian pada usia balita (0-5 tahun) meningkat dari 183 kematian menjadi 291 kematian," kata @pandemictalks.
Kelompok di usia balita memang rentan. Bukan hanya rentan tertular covid-19, tapi juga cenderung mengalami kondisi kegawatan.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, proporsi kematian anak akibat covid-19 dibanding seluruh kasus kematian di Indonesia hingga 29 November 2020 sebesar 3,2% dan merupakan tertinggi di Asia Afrika.
Case fatality rate covid-19 pada anak Indonesia sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara lain yang juga mengalami lonjakan kasus seperti Amerika dan negara Asia Tenggara lainnya. Faktor yang menyebabkan fatality rate pada anak di Indonesia sangat tinggi salah satunya fasilitas kesehatan penanganan covid-19 yang belum memadai.
Meski tidak bergejala atau bergejala ringan, anak menjadi sumber penularan kepada orang di sekitar mereka. Bukti-bukti juga menunjukkan anak juga dapat mengalami gejala covid-19 berat dan mengalami penyakit peradangan hebat akibat infeksi covid-19 ringan yang dialami sebelumnya. Karena itulah, sampai saat ini IDAI berpendapat pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah masih yang ideal dilakukan.
"Bukti-bukti menunjukkan bahwa anak juga dapat mengalami gejala covid-19 yang berat dan mengalami suatu penyakit peradangan hebat yang diakibatkan infeksi covid-19 yang ringan yang dialami sebelumnya," ucap Ketua IDAI Aman Pulungan. (H-2)
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Temukan manfaat daun sendok, dari meredakan batuk hingga menjaga kesehatan tulang, lengkap dengan cara mengolah yang aman dan efektif.
Penelitian menunjukkan perempuan yang alami stalking atau mengajukan perintah perlindungan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Buang air kecil hingga 7 kali sehari masih normal. Tapi jika lebih sering, bisa jadi tanda masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih hingga diabetes.
CKG Disebut Jadi Pintu Masuk Kesadaran Hidup Sehat
Bupati Klaten Desak Pencabutan Pasal Tembakau dalam PP 28/2024
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved