Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lestarikan Flora Fauna Endemik, IPB Dirikan Taman Kehati

Atalya Puspa
16/3/2021 13:09
Lestarikan Flora Fauna Endemik, IPB Dirikan Taman Kehati
Taman kehati Telaga Inspirasi IPB-Nutricia(MI/Dok IPB)

DANONE Indonesia melalui Nutricia berkolaborasi dengan IPB University menghadirkan taman kehati Telaga Inspirasi IPB-Nutricia yang berlokasi di kampus IPB Darmaga, Bogor.

Kolaborasi itu bertujuan melestarikan flora dan fauna endemik lokal yang terancam punah sekaligus membawa misi pemenuhan kebutuhan pangan sehat dan akses air bersih bagi sivitas akademik IPB, serta sebagai pusat edukasi, inspirasi dan inovasi bagi banyak pihak.

Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Asep Sugiharta mengatakan biodiversitas atau Kehati merupakan salah satu elemen penting terkait dengan daya dukung lingkungan.

Baca juga: UKI Gelar Vaksinasi Covid-19 Bagi Karyawan dan Alumni Lansia

Sifatnya yang renewable menjadi keunggulan keanekaragaman hayati untuk dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sebagai sumber daya yang penting bagi pembangunan nasional.

“Pengarusutamaan keanekaragaman hayati merupakan upaya kolektif untuk mengintegrasikan tindakan terkait korservasi dan keberlanjutan keanekaragaman hayati. Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) merupakan salah satu alternatif efektif untuk memulihkan ekosistem, meningkatkan keanekaragaman hayati lokal, dan mendukung konservasi flora dan fauna di luar kawasan hutan,” ucapnya dalam webinar bertajuk Peresmian Taman Keanekaragaman Hayati Telaga Inspirasi IPB-Nutricia yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (16/3).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno mengungkapkan kehadiran taman keaneka ragaman hayati di Indonesia masih minim. Padahal, Indonesia sebagai salah satu negara yang dikenal mempunyai mega biodiversity jenis hayati dan merupakan mega center keanekaragaman hayati dunia.

“Di tingkat provinsi, baru ada 3 provinsi yang memiliki taman keaneka ragaman hayati, yaitu Jawa Barat, Sumatra, dan Kalimantan. Ini membuktikan bahwa hadirnya taman kehati di Indonesia masih minim,” kata Wiratno.

Untuk diketahui, setidaknya sebanyak 10% atau lebih dari 25 ribu jenis flora yang ada di dunia terdapat di Indonesia. Sedangkan jenis fauna di Indonesia mencapai lebih dari 200 ribu jenis, meliputi mamalia, burung, reptil, hingga serangga.

Namun, pertambahan populasi penduduk, meningkatnya aktivitas manusia, dan upaya pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin besar mengakibatkan terjadinya peningkatan permintaan akan ruang yang dapat mengancam keseimbangan lingkungan. Ketika kualitas lingkungan menurun, ekosistem akan terdegradasi dan sumber daya alam hayati dapat terancam kelestariannya.

Untuk itu, ia mendorong peran civitas akademika untuk menghasilkan karya dan mengambil aksi nyata dalam pelestarian lingkungan, khususnya dengan berpartisipasi aktif dalam mendirikan taman keanekaragaman hayati.

“Untuk perguruan tinggi sendiri, baru ada 2 perguruan tinggi yang mendirikan taman keanekaragaman hayati. Ini memang membutuhkan sumber daya yang besar. Untuk itu perlu kerja sama antara perguruan tinggi dan swasta,” ucapnya.

Taman kehati Telaga Inspirasi IPB-Nutricia memiliki luas total 14 hektare. Di dalamnya terdapat aneka hewan langka seperti kucing kuwuk, garangan, tupai kekes, burung cekakak, dan bajing kelapa. Sementara itu, untuk flora, beberapa yang ada di sana adalah pohon aprika, pohon kenari, pohon karet, pohon karet kebo, aneka jenis bambu, dan pohon mahoni.

Aneka jenis ikan juga dibudidayakan di danau yang ada di sana. Dengan kandungan air tawar, danau bisa menjadi sumber mata air guna kebutuhan sehari-hari makhluk hidup di sekitarnya, seperti untuk minum, mandi, dan keperluan lainnya.

Saat ini, danau tersebut telah mencukupi kebutuhan air bersih bagi 30.000 sivitas akademik IPB. Lahan yang tertata rapi dan akses jalan besar didesain untuk memancing warga sekitar nyaman untuk terlibat aktif dalam memelihara ekosistem.

Rektor IPB University Arif Satria menyampaikan bahwa Telaga Inspirasi merupakan bentuk perhatian dan kepedulian IPB dan Nutricia terhadap kelestrian alam dan lingkungan hingga kesehatan masyarakat.

“Kami berharap Telaga Inspirasi dapat menjadi sarana edukasi, sarana rekreasi masyarakat umum dan kolega-kolega dari IPB, meningkatkan kepedulian masyarakat, hingga berdampak positif bagi kesehatan masyarakat maupun kelestarian lingkungan,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Peneliti Nutrasetikal IPB University Nancy Dewi Yuliana mengatakan, di banyak negara sebagian besar orang bergantung pada lingkungan untuk pemenuhan pangan dan pendapatan. Ketidakseimbangan pada ekosistem lokal dapat berdampak negatif pada kemampuan manusia untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan pangan. Taman kehati memberikan berbagai manfaat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Dalam konteks kesehatan, taman kehati menyediakan aset ketahanan pangan, meningkatkan aksesibilitas pangan bernutrisi, menyediakan akses terhadap air bersih, serta memberikan jasa ekosistem yang fungsinya sulit untuk digantikan.

“Dalam kaitannya dengan produktivitas, taman kehati dapat dimanfaatkan sebagai penyedia energi alternatif yang ramah lingkungan, menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan ekowisata,” kata Nancy.

Ia menilai, dengan universitas sebagai stakeholder, sangat membuka kesempatan bagi IPB untuk melakukan penelitian. Peneliti dapat melakukan peningkatan pemanfataan kehati dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi berbasis nilai tambah kehati sehingga pemanfaatannya dapat terkendali diimbangi dengan pengembangan yang berkelanjutan.

“Pemahaman ilmu pengetahuan hayati dan teknologi adalah modal yang dapat dipergunakan untuk menaikkan taraf hidup masyarakat, termasuk dalam menyediakan akses pangan bernutrisi dan air bersih,” tambah Nancy. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya