Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Jawa Tengah Buka SMK Gratis

Haryanto
10/3/2021 20:35
Jawa Tengah Buka SMK Gratis
Sejumlah pelajar memasuki kompleks sekolah di SMK Negeri 1 Temanggung, Jawa Tengah( ANTARA/Anis Efizudin)

PEMERINTAH PROVINSI Jateng membuka kesempatan bagi siswa tidak mampu
mengikuti seleksi sekolah gratis di SMK Negeri Jateng.  Kuota yang
disediakan di tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 264 kursi.

Kepala SMK Negeri Jateng Kampus I Semarang Sriyono mengatakan, kuota
tersebut tersebar di tiga kampus. Kampus I SMK N Jateng di Semarang
sebanyak 120 siswa, Kampus II di Pati 48 siswa dan Kampus III di
Purbalingga 96 siswa.

Ia menyebut, periode pendaftaran telah dimulai pada 8 Maret hingga 30 April 2021. Hingga Rabu (10/3/2021) pagi tercatat ada ribuan peminat dan 160 pendaftar yang mengunjungi laman pendaftaran http://ppdb.smknjateng.sch.id.

"Sekolah ini digagas oleh Gubernur Ganjar Pranowo, untuk memutuskan
rantai kemiskinan melalui pendidikan. Karena dengan pendidikan,
kesejahteraan masyarakat pun akan berubah," ujarnya, di SMK Negeri Jateng, Jl Broto Joyo Semarang, Rabu (10/3).

Untuk mewujudkan gagasan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
menanggung seluruh biaya pembelajaran, dari mulai pendaftaran hingga lulus. Tidak hanya itu, seluruh biaya hidup anak didik SMK Negeri Jateng pun ditanggung APBD, mulai dari asrama, makan minum hingga seragam.

Terkait proses seleksi atau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kini
dilakukan secara daring, mengingat wabah covid-19. "Untuk validasi data siswa kita gunakan fasilitas video call. Lalu bagaimana jika calon siswa tak punya handphone? Kami bisa melakukan kroscek dengan menghubungi handphone ketua RT, lingkungan sampai Lurah yang dalam
form pendaftaran sudah dicantumkan," sebut Sriyono.

Hal itu berlaku pula dengan pembelajaran yang masih menggunakan daring.
Baik melalui aplikasi temu daring yang sudah umum, dan aplikasi SiJuna
atau Sistem Jurnal Pembelajaran.

Dengan SiJuna, guru bisa memonitor siswa yang mengikuti pembelajaran atau absen. "Jika ada kesulitan belajar dan kesulitan hidup harus bantu
keluarga, maka akan dilanjutkan dengan home visit. Selain itu, kami juga telah memberikan bantuan 27 unit handphone, baik yang tidak punya atau untuk peningkatan spesifikasi," jelasnya. (N-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya