Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungakpkan hasil survei lembaganya menunjukan, 41% masyarakat kurang bersedia dan sangat tidak bersedia menerima vaksinasi Covid-19
"Yang menggagetkan saya secara pribadi, meskipun surveinya sudah dilakukan setelah presiden sendiri langsung menjadi orang pertama yang divaksin, itu masih banyak yang tidaj bersedia totalnya 41% (dari survei Desember 43%)," kata Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei indikator bertajuk siapa enggan divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19 Minggu (21/2).
Secara total soal kesediaan warga untuk divaksinasi, yakni hanya 54,9% yang bersedia, sangat bersedia sebesar 15,8% dan cukup bersedia 39,1%. Yang kurang bersedia ada 32,1%, dan sangat tidak bersedia adalah 8,9%, tidak jawab yakni 4,2% sehingga totalnya 41%.
"41% di 1-3 Februari itu bukan angka yang kecil. Ini bisa jadi masalah, karena vaksinasi pada dasarnya bicara untuk kepentingan bersama," jelasnya.
Dari kelompok yang menyatakan kurang dan tidak bersedia untuk divaksin, sebanyak 54,2% beralasan tidak bersedia karena kemungkinan timbulnya efek samping vaksin. Kemudian 27,0% mengaku tak bersedia karena vaksin dinilai tak efektif mencegah Covid-19.
"Ada 23,8% masyarakat yang mengaku tak membutuhkan vaksin, alasannya karena tubuhnya merasa sehat. Ada 17,3% tidak mau membayar vaksin dan 10,4% menyatakan vaksin mungkin tidak halal," ujarnya.
Selanjutnya ada 5,9% menganggap banyak orang yang akan mendapatkan vaksin sehingga dia tidak butuh vaksin dan 3,1% tidak mau terlibat persekongkolan perusahaan farmasi yang membuat vaksin.
Baca juga : Kemenkes: Tak Ada Laporan Gejala Berat Usai Vaksinasi
Survei juga menemukan bahwa yang percaya efektivitas vaksin dalam mencegah tertular virus korona sekitar 53,5% responden, yang tidak percaya sekitar 30,3%, dan selebihnya tidak bisa menilai atau tidak menjawab 16,3%.
"Tingkat kepercayaan publik terhadap berbagai varian vaksin corona tampak rendah, secara umum lebih banyak yang kurang percaya," paparnya.
Indikator juga melakukan analisa bivariate, dimana secara umum mayoritas warga bersedia untuk diberi vaksin Covid-19 di hampir semua basis demografi, kecuali kelompok usia 22-25 tahun dan kelompok pendidikan SLTP.
"Tapi ada kecenderungan warga yang bersedia divaksin lebih rendah pada kelompok perempuan, usia semakin muda, kalangan muslim, orang pedesaan, kelompok pendidikan dan pendapatan yang semakin rendah," jelasnya.
Dia menegaskan, pihak berwenang harus lebih memiliki keberanian terkait dengan penanggulangan pandemi. Jika vaksin merupakan harapan puncak agar persoalan ini bisa semakin cepat tuntas, maka isu-isu yang membuat publik ragu harus bisa dipastikan. Vaksin efektif, efek samping vaksin sangat minim, halal, dan gratis.
"Tapi jika hal tersebut tidak bisa dipastikan, harus ada penjelasan yang lebih menentramkan kepada publik. Physical distancing bisa dengan cepat berubah menjadi psychological distancing, antar warga kerap saling curiga, sehingga ikatan kewargaan menjadi semakin rapuh," pungkasnya.
Survei tersebut dilakukan pada 1 hingga 3 Februari 2021 dengan 1.200 responden menggunakan metode simple random sampling. Penelitian ini memiliki toleransi tingkat kesalahan atau margin of error plus minus 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. (OL-7)
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Sikap menjaga jarak dari orang baru yang ditunjukkan oleh trader Indonesia sesuai dengan sikap mereka dalam memilih broker keuangan.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Dari total responden, sebanyak 19,5% menilai Prabowo sebagai sosok tegas dan berwibawa.
SEBANYAK 71 persen masyarakat Indonesia mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang diimplementasikan di masa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved