Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
KANKER menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke. Karenanya, berbagai pihak mencoba mencari obat yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit mematikan itu. Salah satu kerja sama penelitian untuk mengungkap obat kanker berbahan alami tengah dikerjakan Nucleus Farma dengan akademisi.
Nucleus Farma mengembangkan riset tentang teripang emas (Sticophus variegatus) dengan target sebagai obat antikanker alami. Pada pengembangan ini Nucleus Farma bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kimia LIPI-Puspiptek, akademisi, dan praktisi untuk menemukan senyawa aktif sebagai antikanker.
Hasil riset itu disampaikan Prof Syamsudin yang pernah menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. "Simpulan hasil pengujian menunjukkan ada kandungan senyawa pada ekstraksi teripang emas antara lain alkaloid, flavonoid, steroid, dan triterpenoid. Senyawa tersebut ialah triterpen glikosida sebagai senyawa bioaktif menunjukkan aktivitas antikanker atau aktivitas sitotoksik. Senyawa tersebut sudah diberikan kode penamaan NAC1 (Nucleus Anticancer-1)," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (17/2).
Ekstraksi Sticophus variegatus diproduksi menggunakan biotechnology LTLP (low temperature and low pressure) yang canggih. Dapat dibilang Nucleus Farma menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang bisa menghasilkan produk serbuk berkualitas dari ekstraksi LTLP sehingga bisa mempertahankan zat aktif alami dari Sticophus variegatus.
Produk itu digadang-gadang dapat menggantikan cairan jelly gamat yang diproses dengan suhu tinggi. Zat aktif alami dari Sticophus variegatus sangat rentan terhadap suhu dan proses kimia, sehingga proses yang dilakukan oleh Nucleus Farma merupakan bagian dari biotechnology process yang dikembangkan secara serius dan sudah dipatenkan.
Proses riset, imbuh Syamsudin, masih harus tetap dilakukan, sehingga dapat terbukti keamanan, kemanfaatan, khasiat, serta mutunya. Untuk mencapai hal itu, perlu upaya kolaborasi antara akademisi, industri, praktisi, juga masyarakat guna mewujudkan obat antikanker alami. Dengan demikian, ia berharap potensi ekstrak Sticophus variegatus yang kini ada di produk Onogate dari Nucleus Farma dapat dikembangkan menjadi obat antikanker sesuai dengan hasil penelitian tersebut.
Sambutan positif dari hasil penelitian itu datang dari dr Manuel Hutapea SpOG(K)Onk yang merupakan dokter ahli onkologi (kanker). Ia mengaku sangat senang dengan ide yang disampaikan sebelumnya kepada CEO Nucleus Farma bahwa Onogate yang mengandung zat antikanker dari Sticophus variegatus dapat dikembangkan menjadi obat antikanker alami. "Pada hari ini disampaikan hasilnya bahwa ada senyawa triterpen glikosida yang aktif sebagai antikanker," tuturnya.
Menurut Manuel, penelitian antikanker yang dilakukan Nucleus Farma sudah sangat sistematis dan terarah. Ke depan, pihaknya siap berkolaborasi untuk uji klinis dengan pasien-pasien kanker, terutama untuk kanker payudara dan ovarium.
CEO Nucleus Farma Edward Basilianus menambahkan bahwa hasil penelitian itu menjadi terobosan yang luar biasa sesuai moto perusahaannya yaitu membantu menyehatkan bangsa. "Kami berharap produk-produk Nucleus Farma dapat dimanfaatkan oleh pasien kanker, baik untuk penyembuhan maupun pencegahan. Ini karena Onogate merupakan obat berbahan dasar alami, sehingga aman dikonsumsi setiap hari seperti jelly gamat."
Onogate sudah memiliki POM TR193327431 yang digunakan sebagai pereda nyeri sendi dan nutrisi tulang. Merek ini pun terdaftar di US dengan No 6,209,391 dan diproduksi di fasilitas Nucleus Farma yang telah terdaftar dan diakui oleh FDA.
Senada, Direktur Nucleus Farma Henryanto Komala menyampaikan perusahaanya merupakan bio-tech company yang memfokuskan diri menemukan produk-produk inovatif natural. Artinya, ini menjadi perusahaan natural pharmaceutical pertama yang mendapatkan FDA registered facility di Indonesia. "Kami ingin memberikan kabar baik bahwa kita berhasil menemukan suatu senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, kolaborasi riset dengan LIPI Kimia Serpong. Riset ini merupakan riset pendahuluan dan akan ada penelitian yang lebih lanjut ke depannya." (RO/OL-14)
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Temukan manfaat daun sendok, dari meredakan batuk hingga menjaga kesehatan tulang, lengkap dengan cara mengolah yang aman dan efektif.
Penelitian menunjukkan perempuan yang alami stalking atau mengajukan perintah perlindungan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Peneliti menemukan 6% burung liar di Australia memiliki kromosom satu jenis kelamin, tapi organ reproduksi milik jenis kelamin lain.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved