Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
EPIDEMIOLOG Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman menilai, kebijakan di rumah saja setiap akhir pekan yang dilakukan oleh sejumlah daerah di Indonesia tidak akan efektif untuk menurunkan jumlah kasus covid-19 di Indonesia.
"Kebijakan ini tidak akan signifikan berdampak karena masa inkubasi covid-19 kan 2 minggu. Kalau dimaksudkan memutus transisi, kebijakan ini tidak berbasis ilmiah yang kuat. Kalau mau begitu, minimal 2 minggu yang harus dilakukan," kata Dicky kepada Mediainonesia.com, Sabtu (6/2).
Ia mengatakan, pemerintah pusat maupun daerah harus memahami bahwa kunci dari pengendalian pandemi yakni dengan memperkuat 3T.
Penguatan tersebut harus dilakukan dari fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas.
Dicky mengusulkan agar setiap puskesmas memiliki klinik demam yang berfungsi untuk menjaring orang-orang yang menjadi suspek covid-19 untuk dikarantina sejak dini.
"Dengan adanya klinik demam, bisa kita jaring seawal mungkin suspek covid-19 untuk langsung testing dengan difasilitasi oleh pemda," tandasnya.
Deteksi dini, sambungnya, harus melibatkan banyak pihak, mulai dari kesigapan pemerintah hingga inisiatif masyarakat.
Selain itu, Dicky menyebut pemerintah juga harus segera merevisi UU nomor 6 tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Ia menyebut, UU tersebut kini tidak cukup akomodatif untuk diterapkan di Indonesia.
"UU tersebut harus jelas mengatur mana peran setiap sektor pusat dan daerah. Selain itu harus juga dibuat strategi PSBB atau lockdown sehingga tidak memberatkan. Ini harus secepatnya direspon utuk membuat revisi dengan melibatkan banyak pihak," imbuhnya.
"Dengan adanya daerah yang membuat kebijakan lockdown akhir pekan yang gak efektif, ini bukti bahwa mereka kehabisakn akal dan bingung apa lagi yang harus dilakukan," pungkasnya. (OL-8)
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
Cuaca yang lebih hangat dan basah (kelembaban tinggi) serta perubahan iklim diduga berkontribusi terhadap penyebaran dan perluasan demam berdarah.
MASALAH utama menghadapi covid-19 kali ini yakni meningkatkan kesadaran masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan membiasakan protokol kesehatan (prokes) kembali.
Indonesia kini sudah memasuki fase endemi sehingga banyak hal aturan mengenai pandemi covid-19 akan berubah atau menyesuaikan dengan aturan selanjutnya.
Saat ini, sudah ada lebih dari 80% tenant yang ada di PGM terisi dan kembali buka. Bahkan, untuk tahun depan, PGM akan kedatangan tenant nasional.
Ada peningkatan jumlah daerah yang berada di Level 2 dari 13 daerah menjadi 37 daerah termasuk di dalamnya wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
SITUASI pandemi di Jawa dan Bali terdapat peningkatan jumlah daerah yang berada pada Level 4, dari yang semula 4 daerah menjadi 7 daerah
"Ini menyangkut hajat orang banyak soalnya, jadi kalau bilang steril yang harus benar- benar steril tempatnya."
"Sejumlah masjid di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang Selatan masih menggelar salat Jumat di masa PPKM Level 4."
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved