Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
EPIDEMIOLOG dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif mengatakan penerapan protokol kesehatan tidak bisa ditawar-tawar. Pasalnya, mutasi covid-19 muncul di beberapa negara dan berpotensi menular dengan cepat.
"3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun), menghindari kerumunan, serta 3T (tracing, testing, treatment) perlu ditingkatkan, dilaksanakan lebih ketat, dan lebih tegas," kata Syahrizal dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/2).
Syahrizal menuturkan mutasi adalah kemampuan virus untuk bertahan hidup. Ketika virus menginfeksi satu induk semang seperti sel manusia, virus bereplikasi dan bisa terjadi mutasi.
Baca juga: DPR: Perjuangan Nakes Besar, Insentif Jangan Diturunkan
Sejumlah negara, kata Syahrizal, melaporkan munculnya varian baru virus covid-19. Selain Inggris, Afrika Selatan dan Brasil juga melaporkan temuan mutasi virus berbahaya itu.
Biasanya, mutasi virus covid-19 tidak terjadi pada bagian yang penting. Namun, mutasi pada bagian tanduk atau spike virus menimbulkan kekhawatiran.
"Karena virus akan lebih mudah masuk ke sel sasaran sehingga penularannya akan lebih cepat dibanding dengan varian yang lama," papar Syahrizal.
Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menemukan laporan atau bukti bahwa varian mutasi virus covid-19 yang baru ini lebih berbahaya. Para ahli terus meneliti dampak varian baru.
"Tidak perlu khawatir berlebihan terhadap munculnya varian baru," terang dia. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved