Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji penggunaan alat pendeteksi covid-19, GeNose di bandara-bandara Tanah Air. Pemakaian alat tersebut sudah dipastikan akan berlaku bagi penumpang kereta api dengan perjalanan jauh pada (5/2)
"Sabar ya ini bertahap, di kereta api dulu. Kami memulai dari skala terbatas dulu untuk mempelajari bagaimana hasilnya nanti," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam diskusi di IG Live Instagram Kemenhub, Senin (1/2).
Pihaknya menggandeng ahli epidemiolog, peneliti kesehatan serta Kementerian Kesehatan dan lainnya untuk mengkaji penggunaan GeNose di moda transportasi seperti bandara atau pelabuhan.
"Jika berjalan dengan baik dan SOP teruji, akan implementasikan ke tempat lain. Kami fokus untuk membantu memutus penularan korona, khususnya di transportasi umum," ungkap Adita.
Sementara itu, Peneliti GeNose Universitas Gadjah Mada (UGM) dokter Dian Kesumapramudya Nurputra menegaskan, dalam mengembangkan GeNose, pihaknya sudah melalui serangkaian uji tes hingga dinilai berhasil dalam mendeteksi penularan covid-19.
Dia mengaku, pihaknya menggunakan Artificial Intelligence (AI) sebagai database dalam membaca. Saat ini penggunaan alat pendeteksi itu ditujukan sebagai alat skrining masyarakat.
"Secara cepat GeNose bisa menemukan orang yang terduga positif Covid-19. Kurang dari setahun kami meniliti alat ini. GeNose memeriksa metabolisme, sementara PCR memeriksa partikel virusnya itu sendiri," pungkas Dian.
Sebelumnya, Pengamat transportasi dari UGM Muslich Zainal Asikin mendukung penggunaan GeNose sebagai syarat perjalanan kereta api. Menurutnya, pemakaian alat itu akan menguntungkan masyarakat, karena harga yang dipatok dianggap murah sekitar Rp20 ribu per orang
"Dengan penerapan GeNose yang kualitasnya setingkat dengan swab test atau PCR, lalu teknisnya lebih praktis serta biayanya yang jauh lebih rendahn, maka beban masyarakat akan berkurang. Ini merupakan langkah yang positif," ujar Muslich kepada Media Indonesia, Selasa (26/1). (OL-4)
TIM GeNose C19 UGM berhasil memublikasikan data riset GeNose C19 sebagai alat skrining Covi-19 di dua jurnal internasional bereputasi pada Agustus 2022.
GeNose C19 juga masih memegang izin edar untuk proses screening di tengah pandemi covid-19, dengan tingkat akurasi pada level 93-94%.
Salah satu tujuan penggunaan GeNose yaitu memperkuat pemeriksaan orang yang masuk ke DPR.
GeNose C19 diharapkan dapat memberikan solusi terjangkau dari sisi harga dan mudah dalam pengoperasian di tingkat masyarakat.
Dengan pembaruan kecerdasan buatan GeNose C19 yang sekarang, varian-varian baru virus SARS-CoV-2 yang muncul yakni varian D64G sudah masuk ke dalam database.
Kesempatan libur penggunaan GeNose C19 di sektor transportasi digunakan oleh Tim Peneliti dan Pengembang GeNose untuk menambah data varian baru covid-19 ke kecerdasannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved