SEBAGAI alat deteksi covid-19 buatan UGM, GeNose masih digunakan di berbagai fasilitas publik, seperti perhotelan dan destinasi wisata. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Tim GeNose Saifudin Hakim.
"Beberapa sekolah, salah satunya di Semarang, juga menggunakan GeNose C19 dalam proses screening untuk menciptakan keamanan dan kenyaman civitas akademik," jelas Hakim kepada Media Indonesia, Senin (4/10).
Baca juga: GeNose C19 Perbarui Data Untuk Deteksi Varian Baru
Hingga saat ini, lanjut dia, GeNose masih memegang izin edar untuk proses screening di tengah pandemi covid-19. Adapun tingkat akurasi GeNose juga masih di angka 93-94%. Pihaknya tengah mengembangkan GeNose agar mampu mendeteksi berbagai varian baru covid-19.
"Tim investor masih terus melakukan pengembangan produk dari berbagai sisi. Baik hardware maupun artificial intelegence," imbuh Hakim.
Adapun berbagai pengembangan riset sejalan dengan penuntasan manuskrip publikasi GeNose. "Saat ini, dukungan pemerintah masih baik. Dari kementerian atau lembaga juga masih support," pungkasnya.
Baca juga: PGRI Klaim Hari Pertama PTM Terbatas Relatif Aman
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting mengungkapkan bahwa penggunaan GeNose masih diperbolehkan untuk screening covid-19 di tengah masyarakat.
"Sebagai screening, boleh-boleh saja. Hanya tidak masuk sebagai alat diagnostik laboratorium oleh kelima organisasi profesi dokter, yakni spesialis paru, penyakit dalam, penyakit anak, intensive care dan kardiologi," tutur Alexander.(OL-11)