Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Selatan 27-29 Januari

Ferdian Ananda Majni
28/1/2021 13:55
Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Selatan 27-29 Januari
Nelayan menyandarkan peruhanya di pantai sekembu, Mulyoharjo, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (21/1).(ANTARA/ YUSUF NUGROHO)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang terjadi di sejumlah pesisir wilayah Indonesia pada 27 - 29 Januari 2021.

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Utara - Timur Laut dengan kecepatan 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot," kata Deputi bidang Klimatologi BMKG Herizal, dalam keterangan resmi, Rabu (27/1)

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Natuna utara, Laut Banda, perairan Babar - Tanimbar, perairan Kai - Aru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang tinggi di sekitar wilayah tersebut.

Baca juga: Luapan Sungai Kali Paruk Sebabkan Banjir di Kabupaten Banyumas

Potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh - Kep. Nias, Teluk Lampung bagian selatan, Laut Natuna, perairan utara Kep. Anambas - Kep. Natuna, perairan Kep. Subi - Serasan, perairan Singkawan - Sambas bagian utara, perairan Kep. Bintan, Perairan Kep. Lingga, perairan Kotabaru, perairan Sulawesi Selatan bagian barat, perairan utara Jawa barat, perairan barat Sulawesi Selatan, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan.

Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan Kupang - P. Rote, Samudra Hindia selatan Kupang - P. Rote, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, perairan Bitung - Likupang, perairan timur Kep. Sitaro, Laut Maluku dan Laut Halmahera, perairan utara dan timur Halmahera, perairan utara Papua barat - Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua, perairan selatan Fakfak - Kaimana, perairan Amamapre - Agats bagian barat, perairan barat P. Yos Sudarso.

Kemudian, potensi gelombang yang lebih tinggi dengan kisaran 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia seperti perairan barat Lampung, perairan selatan Jawa Tengah - Sumba, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai - selatan NTT, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Laut Natuna utara, Laut Jawa, perairan utara Jawa, Laut Bali - Sumbawa, Selat Alas - Lombok bagian utara, perairan utara Sumbawa - Flores, Laut Flores, Selat Makassar, perairan Kep. Selayar, Laut Banda, perairan Kep. Sermata - Leti, perairan Kep. Babar - Tanimbar, perairan Kep. Kai - Aru, Laut Arafuru.

BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu tetap waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya