Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan terus mengidentifikasi korban, meski Basarnas menghentikan pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Rusdi berharap korban dapat teridentifikasi seluruhnya. Hingga hari telah 47 korban teridentifikasi. Sedangkan dalam daftar manifest terdapat 62 orang, yakni 50 penumpang dan 12 kru pesawat.
"Yang jelas proses identifikasi walaupun Basarnas mungkin menghentikan kegiatan, tapi di sini masih lakukan kegiatan identifikasi. Kemungkinan besok masih akan ada korban yang akan diidentifikasi," kata Rusdi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/1).
Rusdi mengatakan tim DVI telah mememeriksa 324 kantong jenazah dan juga 264 kantong properti untuk mengidentifikasi korban lainnya. Ia mengatakan proses identifikasi masih membutuhkan beberapa hari ke depan.
Baca juga : Menhub Nyatakan Pencarian SJ 182 Resmi Dihentikan
"Proses pencocokan DNA memang agak panjang, waktunya 5-7 hari. Seluruh kantong sudah dilakukan identifikasi. Sekarang proses rekonsiliasi melalui DNA," kata Rusdi.
Seperti diketahui, korban Sriwijaya Air SJ-182 yang telah teridentifikasi hingga hari ini, yakni 47 korban. Mereka adalah Angga Fernanda Arion, Rion Yogatama, Rusni, dan Sevia Daro.
Selanjutnya, Yulian Andika, Ratih Windania, dan Teofilus Ura Dari, Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, dan Yohanes Suherdi. Lalu, Pipit Piyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni, dan Rahmawati.
Kemudian, Didik Gunardi, Athar Rizki Riawan, Gita Lestari Dewi, Fathima Ashalina Marhen, Rahamnia Ekananda, Fao Nuntius Zai, Yunni Dwi Saputri, Iuskandar, dan Oke Dhurrotul.
Selanjutnya, Rosi Wahyuni, Rizki Wahyudi, Nelly, Beben Sopian, Makrufatul Yeti, Arifin Ilyas, dan Arneta Fauzia. Kemudian, Kolisun, Grislend Gloria Natalies, Faisal Rahman, Andi Syifa Kamila, Shinta, dan Mulyadi, serta satu orang yang tak diungkap ke publik karena keinginan keluarga. (OL-2)
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved