Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEJUMLAH pasien covid-19 mengalami aritmia pascaterinfeksi virus SARS-Cov-2. Padahal, mereka sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi atau jantung.
Dalam studi yang dipimpin Profesor Valentina Puntman dari Goethe University Frankfurt, misalnya, menyebutkan bahwa 78 dari 100 sampel penyintas covid-19 di Jerman mengalami permasalahan jantung.
Temuan kasus aritmia pascaterinfeksi covid-19 bukan hanya dialami masyarakat biasa. Tapi juga atlet yang notabene selalu menjaga kebugaran tubuhnya. Seperti apa gejala aritmia yang perlu diketahui?
Aritmia merupakan kelainan irama atau detak jantung yang terjadi pada seseorang. Dalam kondisi ini detak jantung bisa terlalu cepat atau terlalu lambat, atau irama jantung yang tidak beraturan.
Dokter Hermawan, Sp.JP(K), FIHA, ahli jantung di RS Pusat Pertamina mengungkapkan, beberapa pasien mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami aritmia, sampai akhirnya gejala tersebut bertambah parah. Salah satunya adalah bisa sampai mengalami pingsan atau sinkop.
"Jadi yang dimaksud aritmia adalah suatu kondisi di mana ada dua sisi ekstrem, apakah detak jantung terlalu lambat atau detak jantung kita terlalu cepat atau irama jantung kita yang tidak beraturan," ujarnya seperti dilansir dari Medcom.id.
"Orang dengan aritmia yang datang ke saya itu keluhannya seperti berdebar-debar, rasa tidak nyaman di dada, atau rasa detak jantung yang tidak teratur yang disertai dengan gejala-gejala penyerta yang lain," terang dr Hermawan.
Mungkin pasien merasa seperti kleyengan, rasa mau jatuh atau mau pingsan, atau yang disebut sinkop. Itu adalah bagian dari gejala klinis pada pasien dengan gangguan irama jantung.
Gangguan irama jantung itu, menurut dr Hermawan, secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok besar. Yaitu detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
"Irama jantung yang terlalu cepat, detaknya sangat cepat sehingga pasien merasa tidak nyaman disebut takikardia yang seringkali menyebabkan rasa kleyengan. Kalau sudah terlalu berat bisa mengganggu tekanan darah dan menyebabkan rasa mau pingsan," jelas dr Hermawan.
Yang kedua adalah detak jantung yang terlalu lambat. Jika terlalu detak jantungnya terlalu, yang berat maka akan menyebabkan keluhan yang disebut sebagai sinkop.
Heart block
Menurut dr Hermawan, beberapa kondisi seperti serangan jantung akut juga mungkin bisa menyebabkan aritmia. Jika tidak ditangani bisa menyebabkan suatu kondisi bernama heart block.
"Heart block adalah kondisi di mana listrik jantung mengalami gangguan atau terputus, sehingga menyebabkan detak jantung mengalami perlambatan atau slowing. Atau juga menyebabkan terjadinya aritmia cepat, yang kita sebut sebagai takikardi atau ventrikel takikardi," terang dr Hermawan.
"Keduanya adalah kondisi kegawat-daruratan yang berbahaya, yang harus mendapat penanganan segera. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya heart block pada umumnya adalah dengan membuka pembuluh darah untuk mencegah terjadi komplikasi yang lebih lanjut. (H-2)
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi,
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
belum adanya dokter jantung di daerah tertentu di Indonesia serta belum lengkapnya fasilitas diagnostik penyakit jantung yang baik menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.
Pada pekan pertama Desember 2024, otoritas Jepang mencatat jumlah kasus influenza baru meningkat menjadi 44.673, meningkat sekitar 20.000 dibandingkan sepekan sebelumnya.
Pemerintah Jepang mewajibkan warganya memakai masker imbas melonjaknya kasus influenza dan Covid-19.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memandang belum saatnya menerapkan kebijakan Covid-19 berbayar.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Derajat kekebalan masyarakat yang mendapatkan vaksinasi ataupun yang pernah terkena covid-19 sebelumnya dan mendapatkan vaksinasi sudah mulai menurun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved