Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KEMENTERIAN Kesehatan RI mencatat baru sekitar 71 ribu tenaga kesehatan (nakes) yang sudah melakukan registrasi vaksinasi Covid-19 per Rabu (13/1) malam. Angka tersebut masih jauh dari jumlah SMS Blast yang dikirim ke 500 ribu nakes.
"Kamis sudah bisa melihat di dashboard memang saat ini kurang lebih baru sekiyar 71 ribu yang melakukan registrasi dan kita tunggu sampai malam karena itu terus bergerak," ungkap Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf dalam konferensi pers, Rabu (13/1) malam.
Anas mengatakan registrasi akan di tutup pukul 24.00 hari ini. Selanjutnya, Kemenkes akan melakukan evaluasi persiapan vaksinasi tahap 1 pada 14 atau 15 Januari.
"Kamis sudah memberikan SMS Blast itu kepada 500 ribu orang di 91 kota sejak tanggal 12 (Januari) malam," imbuhnya.
Baca juga : Kang Emil: Penolak Vaksi Membahayakan Publik
Dia mengharapkan para nakes bisa segera malakukan registrasi. Mengingat hal itu penting untuk menentuka waktu dan pelaksanaan vaksinasi.
Adapun, terkait nakes yang tidak menerima SMS Blast atau SDM kesehatan yang tidak terdaftar di database diminta untuk mengirim email ke [email protected]. Yang bersangkutan harus menyertakan surat keterangan dari fasyankes tempat dia bekerja.
Kemudian, Kemenkes akan melakukan berifikasi dan memasukan data nakes bersangkutan ke sistem satu data vaksin. Selanjutnya nakes akan menerima SMS registrasi ulang dan melanjutkan tahapan vaksinasi.(OL-7)
Pada kesempatan tersebut, Bupati Oloan menegaskan pentingnya menjaga integritas dan etos kerja selama berada di luar negeri.
Tunjangan sebesar Rp1,5 juta per bulan diberikan bagi guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pulau-pulau yang lebih dekat.
Serenic.ai percaya teknologi harus meringankan beban tenaga medis, agar setiap detik kembali berarti untuk mengobati pasien dan menyelamatkan nyawa.
Peristiwa perundungan antar-dokter ataupun kasus pelecehan seksual oleh tenaga kesehatan beberapa waktu terakhir ini telah membentuk atmosfer sosial penuh prasangka.
Prefektur Mie di Jepang menyatakan kesiapannya menerima hingga 300 perawat Indonesia setiap tahun, dengan dukungan anggaran subsidi bagi institusi penerima.
Pemerintah melalui Program Tiga Juta Rumahmenetapkan sejumlah syarat khusus agar penyaluran rumah subsidi bagi tenaga kesehatan Indonesia tepat sasaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved