Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Waspada Varian Baru Covid-19, Pemerintah akan Bentuk Tim Khusus

Faustinus Nua
07/1/2021 15:29
Waspada Varian Baru Covid-19, Pemerintah akan Bentuk Tim Khusus
Waspadai varian baru Covid-19(Ilustrasi)

MEWASPADAI muculnya varian baru virus Covid-19, pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera membentuk tim khusus yang disebut genomic surveillance. Tim tersebut merupakan tanggap cepat terkait adanya mutasi virus yang terjadi di Inggris dan negara-negara lain.

"Kebetulan saat ini kementerian kami dan Kemenkes sudah sepakat akan membentuk namanya tim genomic surveillance di dalam upaya kita memahami mengenai virus covid-19 termasuk mutasi yang mungkin terjadi," ungkap Menristek Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers bersama Menko PMK Muhandjir Effendy, Kamis (7/1).

Dijelaskannya, dalam upaya memahami atau meneliti karakter virus ada proses yang disebut whole genome sequences (WGS). WGS merupakan sebuah metode komprehensif untuk menganalisis seluruh urutan genom DNA, sehingga bisa mengetahui jenis dan karakter virus.

Menristek mengatakan, pemeriksaan laboratorium atau PCR terhadap spesimen Covid-19 di Indonesia baru pada tahap menentukan adanya virus korona atau Covid-19. Sedangkan jenis dan karakternya sama sekali belum diketahui.

Bank data untuk virus flu termasuk Covid-19 di Indonesia saat ini pun baru melakukan 115 WGS dari 270 juta penduduk. Berbeda dengan Singapura yang sudah melakukan lebih dari 1000 WGS dari sekitar 5 juta penduduknya atau pun Inggris dan negara Barat lainnya.

"Kenapa Inggris bisa menemukan mutasi virus, itu karena Inggris punya genomic surveillance salah sayu yang terbaik di dunia. Karenanya kami dan Pak Menkes segera gerak cepat langsung menentukan tim untuk genomic surveillance," imbuhnya

Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa tugas dari tim khusus tersebut yakni memeperbanyak WGS dengan target mencapai 1000. Selain itu, tim akan melakukan analisis spesifik terhadap genom, sehingga bisa mengetahui varian baru virus Covid-19.

"Nah itu yang akan dilakukan untuk bisa mendeteksi mutasi. Tentunya bukan hanya mutasi yang dari Inggris, kita juga akan melihat apakah mutasi yang di Afsel juga kemungkinan ada di Indonesia. Juga kita melihat mutasi yang mungkin ada di Indonesia sendiri," jelasnya.

Baca juga : Jokowi Yakinkan Masyarakat Vaksin Covid-19 Aman

Meski demikian, dia menegaskan bahwa sejauh ini hasil riset internasional menunjukan mutasi virus yang terjadi di Inggris tidak begitu berbahaya. Varian tersebut tidak menimbulkan keparahan yang lebih pada pasien atau tingkat kematian yang lebih besar. Varian baru di Inggris berdampak pada penyebaran virus yang lebih cepat.

Sementara itu, Menko PMK Mihandjir Effendy menambahkan bahwa spesimen-spesimen dari tes PCR bisa dilanjutkan pada WGS. Indonesia pun sudah memiliki alat di sejumlah laboratorium.

"Di beberapa lab kita sudah punya dan saya sudah meminta ke Pak Menkes untuk diperbanyak alat-alat itu. Sehingga nanti kita akan memperkaya dari spesimen-spesimen yang ada itu langsung ditindak langsung dengan uji genom untuk mengetahui jenis-jenis mutasi yang ada di Indonesia," kata dia.

Selain itu, dia juga meminta Kemenkes untuk meningkatkan sejumlah laboratorium PSL2 menjadi PSL3. Dengan demikian bisa dipakai untuk kegiatan penelitian lebih lanjut.

"Ini memang sangat mendesak karena setelah kita mengetahui bahwa begitu bervariasinya mutasi dari covid-19 dan kita ingin tahu persis apakah mutasinya itu cenderung semakin berbahanya atau semakin jinak, itu akan menebtukan sekali cara-cara penelitian kita thd covid-19,"pungkasnya.(OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya