Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Vaksin Sinovac untuk Lansia Tengah Diuji Klinis

Suryani Wandari Putri Pertiwi
30/12/2020 20:00
Vaksin Sinovac untuk Lansia Tengah Diuji Klinis
Ilustrasi vaksin(AFP)

PEMBERIAN vaksin Sinovac yang saat ini baru tersedia untuk rentang usia 17 sampai 59 tahun dikhawatirkan oleh masyarakat luas. Pasalnya usia lansia justru memiliki reiko lebih besar terpapar virus korona ini.

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan lansia bisa mendapatkan vaksin untuk mempekuat daya tahan tubuhnya namun harus menunggu uji klinis terlebih dahulu.

Ia memastikan vaksin Sinovac saat ini pun tengah melakukan fase dua (uji klinis) untuk lansia. " Sebetulnya, vaksin Sinovac juga sekarang di fase dua (uji klinis) untuk lansia. Jadi kita menunggu data tersebut yang sedang dilakukan kalau tidak salah di Brasil dan di China sendiri," kata Penny dalam konferensi pers secara daring (30/12)

jika hasil uji klinis fase tersebut sudah ada dan terbukti aman nantinya akan keluar Emergency Use Authorization (EUA). Setelah hasilnya keluar, lanjutnya, akan dilakukan analisa bridging analysis atau ekstrapolasi.

"Sehingga nanti setelah menunjukkan data yang aman, nanti akan keluar EUA yang khusus untuk periode umur yang lain, dalam hal ini untuk lansia. Jadi, ini adalah masalah data dari uji klinik, kalau sudah ada tentunya bisa diberikan pada umur yang lain termasuk lansia," pungkasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya