Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PERSOALAN stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita masih menjadi tantangan besar bangsa ini. United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyebutkan lebih dari 2 juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari 7 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting.
Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, Ahli Gizi dan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ikut menambahkan bahwa tidak hanya kolaborasi dari pemerintah dan pihak swasta saja, namun peran masyarakat, terutama seorang Ibu juga amatlah penting.
Baca juga: IDI Tidak Permasalahkan Menkes Baru Bukan Dokter
“Dimana perlu memperhatikan keseimbangan asupan gizi untuk tumbuh kembang dan kaitannya dengan anak sebagai generasi unggul,” ujar Sandra dalam acara Kolaborasi JAPFA untuk Ciptakan Generasi Unggul, Selasa (22/12).
Drg. Marlina Ginting Br. Manik, M.Kes., Kasubdit Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI menambahkan saat ini pemerintah tengah berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan edukasi di berbagai daerah untuk memerangi angka stunting.
Ia menyebutkan kendala permasalahan stunting di Indonesia cukup kompleks terutama belum terkait komunikasi perubahan perilaku secara strategis.
"Penting meningkatkan kesadaran publik dan mengubah perilaku kunci yang berpengaruh pada faktor risiko stunting melalui strategi komunikasi perubahan perilaku," tandasnya.
Sehubungan dengan ini, pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk JAPFA di program sosialnya. JAPFA turut mengedukasi dan menciptakan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di mana JAPFA terlibat dalam pendampingan Posyandu Sehat dan Berdaya di 5 Posyandu di 5 Desa Lokus, serta pendampingan Komunitas Ibu Cerdas Cegah Stunting di Desa Pariwang. Komunitas Ibu Cerdas Cegah Stunting bertujuan untuk menurunkan angka prevelansi stunting di wilayah tersebut melalui edukasi dan pemberdayaan para ibu mengenai gizi.
Baca juga: Lebih dari 5.000 Sekolah di Akreditasi BAN-S/M Tahun Ini
Retno Artsanti, Head of Social Investment JAPFA mengatakan tahun ini meskipun di tengah kondisi pandemi Covid-19, pihaknya tetap menjalankan komitmennya untuk terus mendorong kualitas kesehatan masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah melalui berbagai program edukasi yang dilakukan secara daring.
"Kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk ciptakan kolaborasi bersama dalam membangun kemajuan generasi penerus Indonesia yang unggul”, pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved