Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Keberadaan relawan amat strategis karena pemutusan penyebaran covid-19 kan adanya di masyarakat dan relawan juga di masyarakat. Pada saat kita mau memutus penyebaran covid-19 lewat masyarakat, para relawan yang berada di lingkungan sendiri, di RT dan RW, di organisasi ini akan menjadi garis depan dalam mengingatkan protokol, membantu tracing, dan lainnya.
KEHADIRAN relawan untuk kemanusiaan atau kebencanaan sangat penting dan penentu dari keberhasilan misi. Tidak banyak yang tahu bagaimana para relawan mengorganisasikan diri, bekerja, dan bergerak melakukan edukasi ke masyarakat, seperti pada saat ikut memerangi pandemi covid-19 ini.
Tantangan relawan tentu tidak kecil. Mereka bergerak di tengah ancaman virus yang mematikan. Berikut wawancara wartawan Media Indonesia Ferdian Ananda dengan Ketua Tim Koordinasi Relawan Gugus Tugas Covid-19, Andre Rahadian, seputar eksistensi relawan dalam penanggulangan pandemi covid-19 ini.
Bagaimana pengorganisasian relawan covid-19?
Pada dasarnya kita sebagai tim koordinasi relawan, sesuai aturan ada relawan yang individual dan relawan yang berdasarkan kelompok.
Jadi dari satgas, kita membuka pendaftaran untuk relawan yang individu, itu bisa langsung daftar lewat SIM Relawan namanya. Itu platform dan ada yang didaftar dengan mengajak kelompok relawan organisasi, seperti Pramuka, KNPI, Pemuda Pancasila, dan lainnya. Nah, kita ajak semua kalau mereka punya program yang sama dengan program satgas. Jadi sifatnya koordinatif, mereka bisa bekerja dengan programnya sendiri dan bisa juga dikerjasamakan dengan program satgas.
Dari Maret sudah ada berapa relawan yang bergabung?
Kalau yang individual semua terdaftar di satgas langsung. Ada 32 ribu relawan per Agustus ditambah 9.500 orang per Desember 2020 ini. Jadi, totalnya 41 ribu dan sekitar 15 ribu orang yang sudah mendapatkan pelatihan.
Seberapa strategis keberadaan relawan?
Kami melihat amat strategis karena pemutusan penyebaran covid-19 kan adanya di masyarakat dan relawan juga di masyarakat. Pada saat kita mau memutus penyebaran covid-19 lewat masyarakat, para relawan yang berada di lingkungan sendiri, di RT dan RW, di organisasi ini akan menjadi garis depan dalam mengingatkan protokol, membantu tracing, dan lainnya.
Apakah mereka mendapat pelatihan?
Tentu ada pelatihan. Materi pertama soal kesehatan misal apa itu covid-19, bagaimana penyebarannya. Kedua, soal perubahan perilaku, bagaimana melaksanakan 3M dan 3T. Ketiga soal komunikasi publik karena mereka selalu berhubungan dengan masyarakat. Berikutnya monitoring, kita pakai inaris dari BNPB jadi gimana itu aplikasi bagaimana cara pelaporannya, dan lainnya pelatihan soal kearifan lokal yang tergantung daerahnya.
Jadi apa tugas pokok para relawan?
Tugas pokok mereka sebenarnya melakukan perubahan perilaku, mengenal apa itu covid-19, menyadarkan diri sendiri dulu, dan kelompok keluarga atau lingkungannya karena kita lihat masih ada masyarakat yang tidak percaya atau yakin tidak terkena covid-19.
Jumlah relawan saat ini apa sudah memenuhi kebutuhan?
Untuk yang nonmedis sudah karena kita kerja sama dengan organisasi yang jumlahnya besar sekitar 50 ribu. Tapi untuk medis memang kita masih butuh karena adanya pembukaan rumah sakit atau ruangan baru di rumah sakit. Kita masih mencari 1.000 lagi tenaga medis.
Untuk wilayah yang paling banyak membutuhkan relawan?
DKI Jakarta, Provinsi Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Peningkatan kasus masih tinggi, sama dengan peningkatan penyebaran.
Apa ada jaminan relawan tidak terpapar covid-19?
Orang kita di sekretariat ini juga banyak yang kena karena kita kan berhubungan dengan banyak orang. Jaminannya relawan yang sudah kita latih itu kita asuransikan Jamsostek untuk 3 bulan sejak mereka dilantik. Kita mengingatkan mereka saat melakukan kegiatannya selalu melaksanakan protokol.
Ada kabar puluhan relawan covid-19 mundur?
Konsep relawan ini kan harus ikhlas dan kalau merasa konsep yang dilakukan bersama satgas tidak cocok ya wajar kalau mereka mundur. Kita mengerti kalau mereka tidak di bawah koordinasi satgas, tapi mereka juga bilang masih menjalankan kegiatan kerelawanan.
Jadi saya rasa tidak masalah, relawan bisa koordinasi dengan satgas, bisa koordinasi dengan organisasi induknya. Bisa koordinasi dengan lingkungan atau satgas daerah, itu sangat terbuka.
Apa harapan kepada relawan covid-19?
Harapannya para relawan tetap menjaga kesehatan, menjalankan protokol, dan menjadi agen perubahan perilaku karena ini bukan hal mudah, perubahan perilaku itu biasanya perlu tahunan. (Fer/H-1)
Fokus adalah keterampilan penting yang memengaruhi produktivitas dan efisiensi dalam berbagai aktivitas.
Memindahkan pom-pom sesuai warna bisa melatih fokus dan konsentrasi, meningkatkan keterampilan motorik halus, dan melatih koordinasi mata serta tangan.
Refocusing dilakukan dengan mengalihkan anggaran yang kegiatannya dapat ditunda dan digunakan untuk penanganan pagebluk oleh masing-masing instansi.
Untuk menghindari melakukan satu tugas yang memakan waktu secara berurutan, pertimbangkan memulai aktivitas atau tugas dengan yang termudah.
ALAT uji kognitif anak berbasis gim pertama di Indonesia yang telah melewati tahapan validasi oleh Unit Psikometrika Universitas Gadjah Mada (UGM), Batique,
PEGUNUNGAN Meratus merupakan kawasan yang membelah Provinsi Kalimantan Selatan lalu membentang hingga ke perbatasan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved