Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

DPR Dorong Aplikasi Teknologi Nuklir Terapan di Bidang Pertanian

Zubaedah Hanum
17/12/2020 10:15
DPR Dorong Aplikasi Teknologi Nuklir Terapan di Bidang Pertanian
Panen perdana bibit padi unggul tanpa bahan kimia hasil riset Batan, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada 1 Oktober 2020.(Antara)

ANGGOTA Komisi VII DPR RI Andi Yuliana Paris mendorong pengembangan dan inovasi di bidang teknologi nuklir terapan. Menurutnya, pemanfaatan nuklir berperan penting dalam mendukung program pembangunan nasional.

Hal tersebut disampaikannya usai dirinya mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR ke Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/12).

"Komisi VII ingin mendorong BATAN supaya bisa mengembangkan teknologi nuklir terapan, khususnya di bidang pertanian. Misalnya menghasilkan varietas beras lokal yang unggul dan sesuai dengan permintaan pasar. Jadi antara teknologi dan komersialisasi harus diperhatikan agar terjadi sinergi," ujar Andi Paris dilansir dari laman DPR.

Menurutnya, banyak hal yang bisa dihasilkan dari pemanfaatan teknologi nuklir, mulai dari sektor pangan, kesehatan dan industri. Dirinya pun mendukung upaya BATAN yang sedang mengembangkan penggunaan aplikasi teknik nuklir dalam meneliti kandungan logam berat di udara yang nantinya diharapkan dapat mendeteksi sumber pencemaran udara.

Sebagaimana diketahui, polusi udara yang terjadi di sekitar dapat memberikan dampak yang kurang baik pada kesehatan dan lingkungan. Dengan menggunakan analisis teknik nuklir, kandungan polutan udara dapat dideteksi secara detail hingga ukuran 2,5 mikro atau sering disebut dengan istilah PM 2.5.

Ke depan, DPR mendorong penggunaan sumber energi nuklir karena dinilai berkelanjutan dan rendah karbon, sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu energi utama di masa mendatang. "Namun, untuk mencapai itu dibutuhkan political will dari pemerintah, sehingga pemanfaatan nuklir sebagai salah satu energi yang ramah lingkungan bisa dioptimalkan," katanya lagi.

Ia menilai, pemerintah saat ini belum memberikan dukungan anggaran yang memadai terhadap riset dan inovasi teknologi nuklir. Diungkapkannya, anggota DPR khususnya di Komisi VII punya komitmen yang kuat untuk pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia. Tetapi terkadang pagu anggaran yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan terhadap lembaga riset dan inovasi masih jauh dari kebutuhan.

"Padahal jika inovasi ini bisa berkembang akan memberikan manfaat bagi masyarakat,” sergahnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya