Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BADAN Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) tengah melakukan pendataan peserta untuk mendapatkan vaksin covid-19. Langkah itu sesuai arahan pemerintah pusat.
"Kami diminta menyiapkan data pekerja yang terdaftar BPJAMSOSTEK. Kami terus mendata untuk jaminan sosial dan juga memenuhi permintaan pemerintah menyiapkan data vaksin," kata Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto dalam diskusi virtual, Rabu (16/12).
Agus mengimbau pekerja dan pemberi kerja untuk memastikan bahwa setiap pekerja telah memiliki jaminan sosial dari BPJAMSOSTEK. Menurutnya, data bantuan subsidi upah (BSU) dapat digunakan untuk pendataan vaksin.
Baca juga: Presiden Siap Jadi yang Pertama Kali Divaksinasi Covid-19
"Distribusi bantuan sosial yang digunakan data yang sudah valid, akuntabel dan teruji, yang sudah diimplementasikan di BSU. Insyaallah akan digunakan untuk bantuan vaksin," imbuh Agus.
Terkait basis data vaksin covid-19, BPJAMSOSTEK akan menambahkan dengan data terbaru. Sehingga, data itu bisa menjadi acuan pemerintah. Pihaknya berharap pekerja yang belum terdaftar segera mendaftar BPJAMSOSTEK.
"Pastikan Anda sudah terdaftar. Karena selain mendapat manfaat, ada juga nilai tambah lebih," pungkasnya.(OL-11)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved