Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kemendikbud Luncurkan 3 Buku tentang Pendidikan Tinggi

Syarief Oebaidillah
11/12/2020 00:32
Kemendikbud Luncurkan 3 Buku tentang Pendidikan Tinggi
Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam(Dok. Kemendikbud)

DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan tiga buku mengenai pendidikan tinggi secara virtual di Jakarta, Rabu.

Tiga buku tersebut yakni Inti Dasar Capaian Pendidikan (IDCP), National Virtual Career Fair (NVCF) dan Booklet Pembelajaran Daring.

“Ini merupakan yang ketiga kalinya meluncurkan buku yang pertama mengenai transformasi perguruan tinggi di masa pandemi. Kemudian yang kedua mengenai wawasan Pancasila sekaligus kita luncurkan pada saat penerimaan mahasiswa baru dan hari ini meluncurkan buku yang ketiga,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof Nizam, dalam sambutannya.

Nizam menambahkan IDCP merupakan pokok pikiran dan pengalaman majelis pendidikan tinggi tentang bagaimana membangun nilai yang sangat penting dunia pendidikan tinggi. Nilai merupakan hal yang tak ternilai harganya dan menjadi fokus utama dalam pendidikan.

“Gambaran insan merdeka dan Pancasila harus diwujudkan dalam pendidikan yang holistik. Mulai dari kecakapan kompetensi keilmuan, berpikir kritis,dan kreatif yang didasari nilai budaya ketimuran.”

Keberhasilan pendidikan ditentukan dengan lahirnya insan dewasa yang merdeka, nasionalisme dan terus bersemangat membangun negeri. Oleh karena itu, IDCP penting untuk diterbitkan karena ide dasar dan praktik baik yang dituangkan dalam buku tersebut dapat diterapkan.

Baca juga : UT Gelar UAS dengan Skema Take Home Exam (THE)

“Buku kedua NVCF merupakan bentuk resiliensi kita dalam menghadapi pandemi. Jangan patah semangat di tengah pandemi baik pendidikan maupun lulusannya. Pusat karir perguruan tinggi berkolaborasi dalam satu NVCF. Ini merupakan bentuk resiliensi perguruan tinggi,” terang dia.

Kemudian buku ketiga adalah Booklet Pembelajaran Daring yang merupakan praktik baik pembelajaran daring di perguruan tinggi dan dapat menjadi referensi bagi dosen di Tanah Air.

“Kita menyadari pembelajaran daring memiliki banyak kelebihan dan banyak juga kelemahan, sehingga tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka. Akan tetapi dapat memperkuat dan memperdalam pembelajaran kita ke depan. Pemanfaatan teknologi sebagai penguat pembelajaran antarmuka dan sebagai bagian pembelajar sepanjang hayat,” terang Nizam.

Sekretaris Dirjen Dikti Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, ketiga buku tersebut merupakan hasil buah pikiran dari para insan pendidikan tinggi.

“Buku ini juga merupakan hasil kolaborasi ratusan pusat karir di Indonesia dan juga tim menulis berdasarkan pengalaman mereka dalam menyelenggarakan pembelajaran daring,” kata Paristiyanti. (Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya