Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan tiga buku mengenai pendidikan tinggi secara virtual di Jakarta, Rabu.
Tiga buku tersebut yakni Inti Dasar Capaian Pendidikan (IDCP), National Virtual Career Fair (NVCF) dan Booklet Pembelajaran Daring.
“Ini merupakan yang ketiga kalinya meluncurkan buku yang pertama mengenai transformasi perguruan tinggi di masa pandemi. Kemudian yang kedua mengenai wawasan Pancasila sekaligus kita luncurkan pada saat penerimaan mahasiswa baru dan hari ini meluncurkan buku yang ketiga,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof Nizam, dalam sambutannya.
Nizam menambahkan IDCP merupakan pokok pikiran dan pengalaman majelis pendidikan tinggi tentang bagaimana membangun nilai yang sangat penting dunia pendidikan tinggi. Nilai merupakan hal yang tak ternilai harganya dan menjadi fokus utama dalam pendidikan.
“Gambaran insan merdeka dan Pancasila harus diwujudkan dalam pendidikan yang holistik. Mulai dari kecakapan kompetensi keilmuan, berpikir kritis,dan kreatif yang didasari nilai budaya ketimuran.”
Keberhasilan pendidikan ditentukan dengan lahirnya insan dewasa yang merdeka, nasionalisme dan terus bersemangat membangun negeri. Oleh karena itu, IDCP penting untuk diterbitkan karena ide dasar dan praktik baik yang dituangkan dalam buku tersebut dapat diterapkan.
Baca juga : UT Gelar UAS dengan Skema Take Home Exam (THE)
“Buku kedua NVCF merupakan bentuk resiliensi kita dalam menghadapi pandemi. Jangan patah semangat di tengah pandemi baik pendidikan maupun lulusannya. Pusat karir perguruan tinggi berkolaborasi dalam satu NVCF. Ini merupakan bentuk resiliensi perguruan tinggi,” terang dia.
Kemudian buku ketiga adalah Booklet Pembelajaran Daring yang merupakan praktik baik pembelajaran daring di perguruan tinggi dan dapat menjadi referensi bagi dosen di Tanah Air.
“Kita menyadari pembelajaran daring memiliki banyak kelebihan dan banyak juga kelemahan, sehingga tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka. Akan tetapi dapat memperkuat dan memperdalam pembelajaran kita ke depan. Pemanfaatan teknologi sebagai penguat pembelajaran antarmuka dan sebagai bagian pembelajar sepanjang hayat,” terang Nizam.
Sekretaris Dirjen Dikti Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, ketiga buku tersebut merupakan hasil buah pikiran dari para insan pendidikan tinggi.
“Buku ini juga merupakan hasil kolaborasi ratusan pusat karir di Indonesia dan juga tim menulis berdasarkan pengalaman mereka dalam menyelenggarakan pembelajaran daring,” kata Paristiyanti. (Ant/OL-7)
WAKIL Rektor Bidang Mutu dan Kerja Sama Universitas Paramadina, Iin Mayasari, mengatakan bahwa perguruan tinggi sedang mengalami tekanan yang cukup tinggi karena tuntutan untuk publikasi.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
Binus University meluncurkan program Beasiswa Binus untuk Nusantara untuk Tahun Akademik 2026/2027.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
STAF Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri) meluncurkan buku berjudul Policing in Indonesia.
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved