Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
VARISES terjadi karena pembuluh darah membengkak atau melebar akibat penumpukan darah di pembuluh vena. Meski tidak menimbulkan gejala, bagi sebagian orang varises ini dapat menimbulkan rasa nyeri, sensasi seperti tertarik, terbakar, atau bahkan bengkak pada tungkai kaki.
“Ini disebabkan terbentuknya bekuan darah pada vena karena aliran darah melamban pada vena yang mengalami varises. Pada kasus yang lebih berat, dapat terjadi perubahan warna kulit seperti ruam yang gatal, kulit menjadi lebih hitam dan lebih tebal,” terang dokter Wirya A Graha, spesialis bedah toraks dan kardiovaskuler dari Rumah Sakit Bethsaida.
Wirya menjelaskan vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Kerja vena pada kedua tungkai dibantu otot betis yang menekan vena dan mendorong darah kembali ke jantung melawan gaya gravitasi.
“Pada beberapa orang, peregangan vena-vena yang berada di dekat permukaan kulit (vena superfisial) dan kegagalan katup menutup dengan sempurna memungkinkan darah mengalir di kedua arah (ke arah jantung dan menjauhi jantung),” urai Wirya.
Aliran darah menjauhi jantung ini disebut reflux vena dan bisa menyebabkan pembuluh darah bengkok/membelit dan melebar/menonjol atau disebut varises.
Menurut dokter Wirya, orang yang berisiko mengalami varises ialah lansia, karena dinding pembuluh darah semakin lemah seiring bertambahnya usia, menyebabkan elastisitasnya berkurang sehingga pembuluh darah mudah membesar.
Varises juga rentan dialami orang dengan obesitas, ibu hamil, dan orang yang memiliki kebiasaan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Baca juga: EVLA dan RFA, Solusi Penanganan Varises dan Tiroid Masa Kini
Alat diagnosis yang digunakan untuk mendeteksi varises ialah pemeriksaan USG vaskular. Di RS Bethsaida, USG skrining varises dikenakan biaya Rp250 ribu, sudah termasuk konsultasi dengan dokter spesialis.
Untuk penanganannya, terapi varises dilakukan dengan pemakaian stoking ataupun laser ablasi (endovenous laser ablation/EVLA).
“Stoking dipakai sepanjang hari sehingga mengontrol bengkak pada tungkai, tetapi stoking ini tidak dapat menghilangkan varises. Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala bengkak ialah elevasi tungkai/memosisikan tungkai sejajar dengan jantung,” jelas dokter Wirya.
Sedangkan, terapi laser ablasi dilakukan dengan menggunakan sinar laser yang dikonversi menjadi energi panas dan dapat menyebabkan penutupan dari vena sehingga pelebaran vena bisa hilang.
Varises, kata dokter Wirya, dapat dicegah dengan rutin berolahraga dan makan makanan yang bergizi sehingga faktor risiko varises yaitu obesitas dapat dihindari. (Fer/H-2)
Orang yang berisiko mengalami varises ialah lansia, orang dengan obesitas, ibu hamil, dan orang yang memiliki kebiasaan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Varises terjadi karena aliran balik darah untuk kembali ke jantung tidak terpompa dengan baik, tidak seperti ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Varises seringkali dianggap sepele, padahal jika tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi berkepanjangan.
"Kalau kita bicara varises itu biasanya kita bicara masalah vena yang ada di permukaan kulit. Tapi gangguan CVI ini berupa spektrum yang bisa lebih luas dari itu."
Varises adalah insufisiensi vena kronis, saat ada gangguan aliran darah dari pembuluh darah vena tungkai ke jantung.
"Kalau gumpalan itu tersangkut ke jantung, bisa serangan jantung. Tersangkut ke otak bisa menyebabkan stroke, jika tersangkut di kaki saya sebut stroke kaki (limb ischemic)."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved