Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto, Jawa Timur, melakukan ekskavasi di lokasi penemuan patirtan kuno tepatnya di areal Gunung Klotok (536 meter di atas permukaan laut), Kota Kediri.
Arkeolog BPCB Trowulan, Mojokerto Nugroho Harjo Lukito mengemukakan penemuan patirtan itu berawal dari kegiatan zonasi Candi Klotok pada 2017. Dari survei di kawasan Gunung Klotok, Kediri, ditemukan sejumlah titik yang berpotensi menyimpan benda cagar budaya, salah satunya struktur batu bata kuno dan sumber mata air yang dimanfaatkan warga untuk irigasi.
"Dari ekskavasi ini tampak bangunan bekas patirtan kuno yang memanjang dari utara ke selatan. Selama ini bangunan tersebut tertimbun abu vulkanis dari letusan Gunung Kelud serta material tanah longsor dari puncak Gunung Klotok," kata dia di Kediri, Rabu (25/11).
Pihaknya menduga bangunan tersebut terdapat korelasi dengan tiga candi di puncak Gunung Klotok yang dibangun era Kerajaan Kadiri dan dimanfaatkan hingga zaman Majapahit. Bangunan patirtan biasanya digunakan sebagai tempat mensucikan diri sebelum melakukan ritual peribadatan di candi yang ada di puncak gunung.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan ekskavasi itu rencananya akan berlangsung 12 hari guna melihat denah bangunan secara keseluruhan. Proses ekskavasi sudah berlangsung sehari.
"Apabila dalam proses ekskavasi ditemukan benda artefak atau arca, semakin mempermudah tim menganalisa bangunan serta tahun pembuatannya," kata Nur Muhyar.
Dalam ekskavasi itu, tim melakukan penelitian dengan alat khusus. Namun, ada juga warga yang membantu proses penggalian. Untuk proses penggalian juga dilakukan sesuai dengan aturan, sehingga bisa diketahui dengan pasti struktur bangunan di situs dan tidak rusak karena proses penggalian.
Di area Gunung Klotok tersebut banyak terdapat situs, seperti di Gua Selomangleng yang menjadi salah satu wisata sejarah rujukan di Kota Kediri. Selain itu, di dekat gua itu juga dibangun Museum Airlangga, yang berisi berbagai macam peninggalan purbakala. (Ant/OL-12)
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Pemanfaatan situs arkeologi harus benar-benar mengacu pada kelestarian situs tersebut. Jangan kemudian ada kegiatan di luar kemanfaatan dibiarkan.
cagar budaya harus sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah, maka berlaku hukum pidana bagi siapa pun yang berusaha mengubah atau menggantinya
Iwan berharap turnya di 25 kota ini dapat membawa pesan dan inspirasi perdamaian. Hal itu mengingat perang di berbagai belahan dunia semakin mengkhawatirkan.
TIM EKSKAVASI Situs Keputren Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto - Pleret di Kapanewon Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan artefak fragmen gerabah yang diduga wadah air terbuka.
Destinasi wisata sejarah situs kebudayan Megalitikum di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved