Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

15 Titik Pos Pengungsian di Magelang Tampung Warga Lereng Merapi

Atalya Puspa
25/11/2020 08:15
15 Titik Pos Pengungsian di Magelang Tampung Warga Lereng Merapi
Relawan memasak di dapur umum tempat pengungsian Gunung Merapi Desa Banyurojo, Mertoyudan, Magelang, Jateng, Senin (23/11)(ANTARA/ANIS EFIZUDIN)

BNPB melaporkan sebanyak 15 titik pos pengungsian menampung para warga lereng Gunung Merapi. Sebagian besar dari mereka merupakan kelompok rentan, lanjut usia, balita, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas.

Data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) per 23 November 2020, pukul 22.00 WIB, mencatat lebih dari 2.000 warga tersebar di 15 titik pengungsian. Sebaran titik pos penampungan terbanyak berada di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dengan 9 titik, sedangkan Kabupaten Boyolali 3 titik, Klaten 2 dan Sleman 1.

Warga yang diungsikan di Kabupaten Magelang berjumlah 815 jiwa. Mereka terdiri dari lansia 167 jiwa, balita 151, anak-anak, 118, ibu menyusui 33, disabilitas 19, ibu hamil 13, dan sakit 9. Sedangkan kelompok dewasa sebagai pendamping berjumlah 305 jiwa.

Baca juga: Pola Pengendalian Karhutla Dinilai Perlu Diperbaiki

"Mereka yang mengungsi sementara waktu ini ditampung di desa persaudaraan atau sister village," Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan resmi, Selasa (24/11).

Nilai saling membantu antar desa ini menjadi refleksi kebersamaan warga dalam menghadapi ancaman bencana. Desa-desa di lereng Gunung Merapi ini telah menjalin kerja sama sehingga pada saat harus mengungsi, warga suatu desa akan segera menuju desa yang telah ditentukan.

"Mekanisme ini akan menjamin kenyamanan dan keamanan warga desa, baik mereka yang mengungsi atau pun yang menerima kedatangan warga desa tetangga," ungkapnya.

Di tengah pandemi covid-19, pihak pemerintah desa penerima menerapkan protokol kesehatan di tempat pengungsian atau pos penampungan. Kantor Desa Banyurojo di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, menyiapkan rambu-rambu maupun fasilitas cuci tangan dengan sabun. Aparat desa juga selalu mengimbau warga di pos penampungan untuk menerapkan protokol kesehatan.

Pusdalops BNPB juga melaporkan pelayanan kesehatan dilakukan rutin kepada warga di pos penampungan. Puskesmas bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Semarang melakukan pengecekan kesehatan warga.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya