Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

CEPI Siap Kerja Sama dengan Indonesia dan Bio Farma

Mediaindonesia.com
24/11/2020 19:50
CEPI Siap Kerja Sama dengan Indonesia dan Bio Farma
Pekerja laboratorium sednag memproduksi vaksin covid-19 di Sinovac.(AFP/Wang Zhao )

Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan PT Bio Farma (Persero) untuk memerangi wabah penyakit menular, termasuk pandemi global Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan CEO CEPI Richard Hatchett dalam acara penandatanganan Perjanjian Kontribusi Bilateral RI-CEPI sebesar US$1 juta (sekitar Rp14,2 miliar), yang sekaligus menandai bergabungnya secara resmi Indonesia dengan koalisi yang berbasis di Oslo, Norwegia, tersebut.

“Dengan bergabung ke CEPI, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah menunjukkan kepemimpinan dan inisiatif yang besar dalam membina solidaritas global dan kerja sama internasional untuk memitigasi dampak pandemi saat ini dan yang akan datang,” kata Hatchett, Selasa (24/11).

Ia mengatakan kerja sama CEPI dan Indonesia akan membuka jalan bagi penguatan jaminan kesehatan, melalui pengembangan dan pembuatan vaksin yang aman, efektif, dan dapat diakses secara global. Dalam hal ini, CEPI akan bermitra dengan BUMN farmasi PT Bio Farma.

“Selama pandemi, CEPI dapat bergerak cepat dengan cara yang cerdas, bekerja dengan mitra pengembangan vaksin di mana mereka dapat memberikan dampak paling besar,” tutur Hatchett.

Sejauh ini, CEPI telah membantu mendanai pengembangan sembilan kandidat vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Curevac, Inc., Inovio Pharmaceuticals, Inc., Moderna, Inc., Novavax, Inc., Clover Biopharmaceuticals, Universitas Hong Kong, Universitas Oxford, Universitas Queensland, serta konsorsium yang dipimpin Institut Pasteur.

“Sebelas bulan sejak publikasi urutan genetik virus, delapan mitra kami telah memasuki uji klinis dari 48 (kandidat vaksin) secara global, dan dua (kandidat) di antaranya telah melaporkan hasil positif dalam uji klinis fase III,” kata Hatchett.

Secara khusus, Hatchett juga menyoroti pentingnya memastikan distribusi yang adil dan merata bagi semua negara setelah vaksin diproduksi secara massal untuk menjamin kesehatan masyarakat dunia.

“Indonesia memiliki catatan panjang dalam menavigasi akses yang adil dan alokasi produk medis baru yang adil. Dan saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda, untuk memastikan bahwa semua segmen populasi di wilayah geografis kita memiliki akses ke vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan mereka,” tutur dia. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik