Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MASYARAKAT perlu memperhatikan kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh demi mencegah covid-19 sambil menunggu vaksin. Hal itu bisa dilakukan dengan asupan yang sehat, bernutrisi, serta suplemen dengan menggunakan bahan herbal.
“Melalui upaya yang kita lakukan di tubuh kita sendiri dengan asupan yang sehat, bernutrisi, suplemen dengan menggunakan bahan herbal di sekitar kita, memang sudah menjadi keunggulan bangsa Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Penny Kusumastuti Lukito saat kunjungan kerja di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akhir pekan lalu, sebagaimana dikutip dari Antara.
Penny bahkan mengapresiasi masyarakat yang saat ini makin sadar untuk memelihara kesehatan mereka dengan mengonsumsi jamu. “Popularitas jamu makin meningkat sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi covid-19,” ucap dia.
Meski begitu, tambah Penny, Badan POM selalu melakukan pengawasan pada keamanan, mutu, khasiat atau manfaat obat dan makanan untuk melindungi kesehatan masyarakat, serta meningkatkan daya saing nasional. “Hal itu jadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha dan masyarakat,” imbuhnya.
Dokter spesialis gizi klinik Juwalita Surapsari, SpGK, MGizi dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia menambahkan asupan sehat dan bernutrisi sebaiknya mencakup
kebutuhan gizi makronutrien, yakni karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan gizi mikronutrien mencakup vitamin dan mineral.
“Dengan kata lain, makanan ataupun minuman yang dikonsumsi bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan kalori, tetapi juga harus memenuhi makronutrien dan mikronutrien,” ujar Juwalita.
Selain itu, jelas Juwalita, gunakan panduan piring makan dalam memilih makanan, yaitu setengah dari piring makan hendaknya mengandung sayuran atau buah-buahan, kemudian seperempat dari piring diisi dengan protein dan seperempat lainnya mengandung karbohidrat.
Kementerian Kesehatan, terang Juwalita, juga mengeluarkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS), yang berisi manfaat makanan sehat bagi tubuh, panduan makan sehat, serta ditambah panduan pola hidup sehat seperti aktivitas fi sik dan kebersihan diri.
“Agar asupan protein tercukupi, konsumsi makanan seperti ikan, ayam, telur, daging, dan susu. Protein merupakan salah satu makronutrien, yang menjadi komponen utama pembentuk otot dan jaringan tubuh, serta untuk membentuk hormon, enzim, dan hemoglobin yang juga penting dalam berbagai fungsi pada tubuh,” kata Juwalita.
Selain itu, masyarakat pun perlu memperhatikan pola makan teratur dan ideal, yang terdiri atas tiga kali makan utama dan dua kali selingan atau snack, sesuai anjuran Kementerian Kesehatan.
Juwalita menambahkan, selain dengan asupan sehat dan bernutrisi, upaya meningkatkan daya tahan tubuh demi mencegah covid-19 dapat dilakukan dengan berolahraga.
“Usahakan untuk bangun dari tempat duduk setiap dua jam sekali untuk berjalan di sekitar rumah dan berolahraga ringan,” terang dia.
Istirahat dan tidur yang cukup juga penting untuk dilakukan. Remaja dan orang dewasa dianjurkan untuk tidur selama tujuh jam sehari untuk bisa mempertahankan imunitas tubuh.
Gizi lansia
Menurut dokter spesialis gizi klinik RSUI Anna Maurina, saat pandemi covid-19 ini asupan gizi bagi kaum lanjut usia (lansia) pun perlu diperhatikan agar imunitas tubuhnya tetap terjaga. Pasalnya, selain penurunan fungsi tubuh, mereka juga mengalami penurunan respons imun (kekebalan).
“Karena ada perubahan-perubahan struktur kimia sel, ada perubahan pola protein pada permukaan sel, serta mutasi,” ungkap Anna dalam webinar, belum lama ini.
Secara fi sik, sejumlah perubahan pada tubuh yang dialami, antara lain peningkatan massa lemak atau lemak dalam dan sering terjadi sarkopenia atau penurunan massa otot. Hal itu menyulitkan mereka untuk bergerak.
Pada sistem saraf, terjadi penurunan kemampuan otak dalam transmisi sinyal dan komunikasi dan akhirnya penurunan kognisi. Pada kemampuan sensorik terjadi penurunan kemampuan merasa dalam pengecapan, mulut terasa kering, dan sulit menelan.
“Untuk menjaga kondisi tubuh, para lansia harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mulai karbohidrat, protein, hingga vitamin dan mineral,” cetus Anna.
Bagi lansia berusia lebih dari 65 tahun, setidaknya dibutuhkan asupan vitamin A sebanyak 500-600 mcg, vitamin C 75-90 mg, vitamin D 20 mcg, vitamin E 15 mg, seng 10-13 mg, vitamin B6 1,6-1,7 mg, vitamin B12 2,4 mcg, dan folat mcg.
Protein berfungsi sebagai zat pembangun dan sumber energi. Ini bisa didapat dari hewan ataupun tumbuhan seperti ayam, ikan, telur tahu, dan tempe.
Sementara itu, karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, selain dari nasi, juga bisa didapatkan dari singkong dan roti.
“Adapun vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh, banyak didapatkan dari buah dan sayuran,” pungkas Anna. (Aiw/S-3)
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Selain rasanya yang lezat, kacang mete kaya akan kandungan zat-zat gizi yang bermanfaat untuk ibu hamil dan menyusui.
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Meski termasuk olahraga yang mudah dan simpel, lari membutuhkan persiapan khusus. Apalagi jika hendak ikut lomba.
Penting bagi orangtua untuk berpikir terbuka dan objektif dalam menerima rekomendasi ahli kesehatan untuk mengikuti petunjuk pemulihan gizi yang disarankan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved