Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BPPT Gelar Artificial Intelligence Summit 2020

Mediaindonesia.com
08/11/2020 20:25
BPPT Gelar Artificial Intelligence Summit 2020
.(AFP/Stephanie Lecocq)

SALAH satu aspek yang diperlukan dalam revolusi industri 4.0 yaitu kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Implementasi AI diwujudkan dalam beberapa hal, seperti internet of things dan big data. Hal tersebut diyakini bakal punya pengaruh besar dalam kehidupan manusia ke depan.

Karena itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berencana menggelar Inovasi Indonesia Artificial Intelligence Summit 2020 (IIAIS 2020) pada 10-13 November 2020. Ajang ini memadukan quadruple helix (pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas) untuk melakukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di Indonesia.

"Kegiatan ini bertujuan memperoleh informasi perkembangan global teknologi kecerdasan artifisial dan pemanfaatannya yang terkini di dunia dan memperoleh peta kekuatan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di Indonesia," ujar Ketua Sekretariat AI BPPT Hary Budiarto. Pihaknya juga ingin menyosialisasikan dokumen Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 serta memperoleh berbagai masukan untuk penyempurnaan dokumen strategi nasional kecerdasan artifisial dalam rangka penyusunan peraturan presiden pada 2021.

Terkait pengunjung, Hary menjelaskan berdasarkan informasi database telah tercatat registrasi visitor pada 7 November 2020 sebanyak 6.218 orang. Untuk itu, pihaknya mengajak semua kalangan masyarakat untuk bisa berpartisipasi melalui laman https://ais-2020.id agar lebih mengenal tentang teknologi kecerdasan artifisial.  

Peserta Virtual Expo IIAIS 2020 dari pemerintah sebanyak tujuh lembaga terdiri dari KPK, Kemendikbud, Kemenperin, BPS, Kemenkominfo, Kementerian PAN-RB, dan BPPT. Perguruan tinggi yang mengikuti acara tersebut sebanyak delapan universitas, yaitu Telkom University, ITB, ITI, ITS, UGM, UI, Bina Nusantara, dan Akademik University Darma Persada.

Perusahaan start-up yang berpartisipasi sebanyak 13 unit, di antaranya PT Pro Sehat Indonesia (ProSehat) dan Cakra Tekno Nusantara. Asosiasi yang turut serta sebanyak 13 lembaga, seperti FTII, INAPR, dan IAIS. Lantas ada 21 perusahaan, seperti Huawei, IBM, dan AWS. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya