Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SELAMA pandemi covid-19, sekitar 77,5% keluarga di Indonesia menghemat pengeluaran untuk pangan.
“Sebanyak 59,7% memilih untuk membeli pangan yang harganya lebih murah,” ujar pakar dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University Euis Sunarti dalam keterangan resmi, Kamis (5/11).
Kemudian, 79,6% keluarga tidak mengurangi porsi makan dan 76,6% tidak mencari informasi bantuan pangan. Selain itu, 50,6% keluarga tidak mengurangi jenis lauk yang dikonsumsi.
Baca juga: Penyampaian Informasi Covid-19 pada Anak Harus Sesuai Kapasitas
“Tujuan survei ini untuk mengelaborasi strategi pangan yang dilakukan keluarga,” imbuh Euis.
Adapun strategi coping pangan merupakan upaya seseorang dalam mengatasi situasi sulit. Dalam hal ini, untuk mempertahankan tujuan keluarga dalam pemenuhan pangan dan mata pencaharian.
Hasil survei tersebut menunjukkan status pendidikan responden sebagian besar berpendidikan tinggi. Perolehan data strategi coping pangan dilakukan responden pada bulan pertama dan kedua. Sebagian besar responden, yakni 77,5%, menghemat pengeluaran untuk pangan.
Baca juga: 90% Peserta Kartu Prakerja Merupakan Pengangguran
Pada bulan kedua, strategi pangan yang dilakukan responden tidak menunjukkan perubahan. Bahkan, terjadi peningkatan persentase cukup besar untuk membeli pangan dengan harga lebih murah, yaitu 69%.
“Responden cenderung menunjukkan pola strategi coping pangan yang relatif sama. Sekitar 7-8 dari 10 keluarga melakukan penghematan pengeluaran untuk pangan,” pungkasnya.(Ant/OL-11)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved