Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Vaksin jadi Upaya Pencegahan Covid-19 Paling Efektif

Atikah Ishmah Winahyu
03/11/2020 13:49
Vaksin jadi Upaya Pencegahan Covid-19 Paling Efektif
Peneliti di AS berusaha mencari vaksin untuk covid-19.(AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS )

VAKSINOLOG sekaligus dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe mengatakan, vaksin merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit infeksi Covid-19 yang paling efektif, karena perlindungannya yang bersifat spesifik.

“Misalnya vaksin hepatitis B, itu akan secara spesifik melindungi kita dari hepatitis B, vaksin campak melindungi kita dari penyakit campak, dan vaksin lainnya. Inilah keunggulan yang tidak dimiliki oleh alat-alat pencegahan lainnya,” kata Dirga dalam dialog Vaksin : Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman, Selasa (3/11).

Baca juga: Guru Besar FKUI: Relawan Vaksin Covid-19 Bukan Kelinci Percobaan

Dirga mengungkapkan, salah satu contoh keberhasilan program vaksinasi adalah musnahnya penyakit smallpox atau variolla sejak 1980-an. Padahal dahulu, 1 dari 3 orang penderita smallpox meninggal dunia. Selain itu, upaya Indonesia dalam memberantas polio melalui imunisasi juga mulai membuahkan hasil.

“Kita bisa menyaksikan sudah beberapa tahun terkahir Indonesia sudah bebas polio. Ini merupakan bukti nyata dari imunisasi yang berhasil dengan cakupannya yang tinggi,” tuturnya.

Lebih jauh, Dirga menjelaskan bahwa, pembuatan vaksin merupakan suatu proses yang sangat rumit dan melalui berbagai tahap. Bibit vaksin yang sudah jadi, harus diujicoba terlebih dahulu pada hewan untuk membuktikan keamanan dan efektivitasnya. Jika uji coba pada hewan terbukti aman dan efektif, selanjutnya dilakukan uji klinis pada manusia sebanyak tiga tahap dan melibatkan puluhan ribu orang.

Apabila uji klinis tahap 3 menunjukkan hasil aman dan efektif, baru vaksin tersebut bisa mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk digunakan secara luas. Setelah beredar secara luas, vaksin akan tetap dimonitoring untuk mengetahui apa dampak yang ditimbulkan vaksin tersebut kepada konsumen. Oleh sebab itu, suatu vaksin yang telah mendapat izin edar merupakan vaksin yang terbukti aman dan efektif digunakan.

“Kita harus memahami bahwa saat suatu vaksin itu digunakan secara luas oleh masyarakat, berarti dia sudah mendapatkan izin edar. Kalau suatu vaksin sudah dapat izin edar dari Badan POM, artinya sudah melalui serangkaian tahapan yang panjang, dari uji preklinis, uji klinis ada tiga tahap yang total melihatkan puluhan ribu orang. Dari situ kita bisa mengetahui dan membuktikan bahwa vaksin aman dan efektif,” jelasnya.

Dirga menuturkan, semakin banyak orang yang divaksinasi, maka tingkat perlindungan dari penyakit semakin tinggi dan dapat menciptakan herd immunity. Seseorang yang melakukan vaksinasi tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya.

“Syarat herd immunity itu pertama, vaksinnya musti efektif. Kedua, cakupan imunisasinya harus tinggi setidaknya 60-70% (dari populasi). Oleh karena itu kita bersama pemerintah, dokter, tenaga kesehatan, semua mengingitkan bahwa program imunisasi rutin cakupannya harus tinggi, setidaknya sampai 90%,” tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya