Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DI masa mendatang, kemajuan teknologi akan makin mengikis peran tenaga manusia dalam industri. Hal ini membuat stakeholder dunia pendidikan di Indonesia harus melakukan terobosan untuk mengantisipasi kondosi tersebut.
Hal itu diungkapkan Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal, dalam seminar 'Menyiapkan SMK yang Kondusif dan Hebat Melalui Ekosistem Gerakan Sekolah Menyenangkan' di Solo 23-26 Oktober 2020.
Rizal manyatakan untuk menjawab tantangan tersebut, stakeholder dunia pendidikan harus mampu menciptakan ekosistem dan konten baru dengan pendekatan a whole school approach. Bukan hanya dengan menawarkan program baru seperti DUDI (dunia usaha dunia industri) serta kurikulum baru yang sesuai kebutuhan industri saja.
"Harus diciptakan ekosistem dan kondisi dimana anak bisa menjadi dirinya sendiri agar bisa mengeluarkan talenta terbaiknya karena punya gairah selama belajar di sekolah. Lingkungan belajar yang bisa membuat anak berani memiliki 3D yakni dream, design, dan deliver," ungkapnya, Selasa (27/10).
Menurutnya, anak didik jangan diseragamkan kemampuan dan keminatannya, namun diberi ruang untuk punya mimpinya sendiri bagi masa depan dengan diberikan banyak pilihan, serta berbagai skenario bagaimana mereka belajar sesuai kekuatan yang dimilikinya sendiri. "Skenario ini akan meningkatkan ketrampilan anak dalam mendesain dan mendeliver (menjalankan) proses belajar untuk mencapai mimpinya secara sistematis dan konsisten," jelasnya.
Lebih jauh Nur Rizal, mengutarakan ekosistem persekolahan 3D diharapkan memberikan iklim baru bagi anak untuk melakukan upskilling atau reskilling sesuai tuntutan industri masa depan. Di masa mendatang, porsi penguasaan konten pengetahuan hanya diperlukan 10% saja, dibandingkan 90% penguasaan pada ketrampilan pengelolaan diri, emosi dan empati sosial serta berpikir kritis-analitis dan kreatif dalam memecahkan persoalan kompleks.
Lebih jauh, Nur Rizal menyebutkan, budaya di SMK punya peluang lebih besar dibandingkan di SMA dalam menerapkan ekosistem 3D karena sifatnya lebih kejuruan. Sayangnya, program kejuruan saat ini lebih ditujukan pada penyiapan tenaga kerja untuk kebutuhan dunia industri yang didominasi low level skills.
"Padahal pekerjaan dengan low level tersebut yang paling cepat tergantikan oleh percepatan otomatisasi akibat resesi ekonomi oleh pandemi Covid-19," katanya. (RO/R-1)
PENDIDIKAN ialah kunci kemajuan bangsa, tapi di tengah tuntutan globalisasi, sistem pendidikan Indonesia masih menghadapi tantangan besar.
Kisah Reni, Mitra ShopeeFood dari Yogyakarta, yang temukan keseimbangan antara peran ibu dan penghasilan demi wujudkan mimpi anak-anaknya.
Beasiswa zakat untuk santri bantu tingkatkan akses pendidikan tinggi dan SDM unggul. Strategi jangka panjang wujudkan Indonesia Emas 2045.
Keberhasilan transformasi USNI juga tidak lepas dari pemahaman terhadap mahasiswa yang menjadi subjek utama, yaitu Gen Z yang dikenal penuh semangat dan punya impian besar.
PENDIDIKAN adalah hak dasar setiap anak sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Pendidikan tinggi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal dan kemitraan industri akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved