Peneliti: Masker tidak 100% Halau Virus Korona

Faustinus Nua
22/10/2020 14:32
Peneliti: Masker tidak 100% Halau Virus Korona
Warga Irlandia menggunakan masker di tengah pandemi covid-19.(AFP/Paul Faith)

ILMUWAN Jepang menyebut masker bisa memberikan perlindungan terhadap partikel virus korona. Namun, pelindung kelas profesional sekalipun tidak menghilangkan risiko penularan hingga 100%.

Hal itu terungkap dalam penelitian di Universitas Tokyo, yang membangun ruang aman dengan kepala manekin saling berhadapan.

Satu kepala dilengkapi dengan nebulizer, simulasi batuk dan mengeluarkan partikel virus. Adapun kepala lainnya meniru pernapasan alami, dengan ruang pengumpulan virus yang masuk lewat saluran napas.

Baca juga: Efektivitas Perlindungan Masker Scuba Hanya Sampai 5%

Masker kapas mengurangi serapan virus ke penerima hingga 40%, dibandingkan tanpa masker. Kemudian, masker jenis N95, yang biasa digunakan tenaga medis, diketahui memblokir virus hingga 90%.

Namun, ketika masker N95 dipasang ke wajah dengan selotip, beberapa partikel virus masih bisa menyelinap masuk. Lalu begitu masker dipasang di kepala yang batuk, masker kapas dan masker N95 memblokir lebih dari 50% virus.

Baca juga: Dipuji WHO, Vaksin Asal Rusia tidak Dilirik Indonesia

"Ada efek sinergis ketika penerima virus dan penyebar virus memakai masker," bunyi penelitian tersebut.

Dalam hal ini, ada konsensus yang berkembang di tengah ahli kesehatan, bahwa virus covid-19 dapat menyebar melalui udara. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat diketahui merevisi panduan kesehatan bulan ini. Dengan menyatakan patogen dapat bertahan di udara selama berjam-jam.

Secara terpisah, tim peneliti Jepang menggunakan simulasi superkomputer untuk menunjukkan bahwa kelembapan udara dapat berkontribusi signifikan pada penyebaran virus.(CNA/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya