Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERSATUAN Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (Potads) kembali menggagas peringatan World Down Syndrome Day (WDSD) yang jatuh setiap 21 Maret. Peringatan yang ditandai dengan berbagai kegiatan bertemakan My Friend My Community ini bertujuan untuk mensosialisasikan down syndrome kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah.
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memahami dan memperlakukan anak dengan down syndrome secara tepat.
"Tujuan dari kegiatan ini agar anak-anal dengan down syndrome dihargai dan diperlakukan sama seperti manusia pada umumnya," ujar Ketua Panitia Pelaksana Pramuri Harumdhani, Minggu (20/3).
Potads merupakan yayasan yang membantu dan memberikan informasi bagi orang tua yang memiliki anak pengidap down syndrome. Hal itu bertujuan Dengan tujuan agar anak-anak ini mendapat perhatian khusus dan dibesarkan secara tepat.
Ketua Potads Sri Handayani mengatakan, anak-anak dengan down syndrome sebenarnya memiliki talenta luar biasa apabila orangtua memberikan perhatian khusus dan memperlakukannya dengan tepat.
"Mereka bisa berprestasi kalau diasah dan dapat berinteraksi dengan baik. Sama seperti anak-anak pada umumnya. Tujuan dari Potads ini pun untuk memberikan penjelasan selengkap-lengkapnya kepada para orangtua mengenai cara mengasuh anak penderita down syndrome," jelasnya.
Menurutnya, dukungan yang diberikan orang tua memiliki peran besar terhadap anak down syndrome. Selain dari bentuk kepedulian dan kasih sayang, maka orangtua dapat memberikan terapi sejak dini kepada anak penderita down syndrome sehingga motorik anak dapat terbentuk.
"Otot-otot dari penderita down syndrome kan lemah. Jadi pemberian terapi bisa dilakukan sejak dini. Bisa dilakukan dengan pemijatan," imbuhnya.
Kegiatan ini pun turut pula memamerkan hasil karya dari Anak Down Syndrome (ADS) dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABL) serta didukung oleh sedert artis ibukota diantaranya, Gabriel Harvianto, Tasya Kamila, Ikhsan Tarore, Elfa Singer, Coboy Junior, dan lain-lainya. (OL-2)
Faktor seperti usia orang tua, defisiensi nutrisi, folat, dan kelainan pada metabolisme B12 diduga bisa menjadi penyebab down syndrome.
Down syndrome bisa diketahui sejak awal kehamilan tepatnya mulai usia kandungan 10 minggu, dengan melakukan pemeriksaan NIPT.
PEKAN lalu, Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris mengumumkan down syndrome pada janin bisa dideteksi lewat tes darah.
Pelecehan pada anak penyandang down syndrome berawal dari kekurangpahaman masyarakat yang menduga anak tersebut sebagai kutukan
ADANYA indikasi down syndrome dapat dideteksi sejak dini lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved